IDN_2009_SSP_v01-ID_M
Behavior Surveillance Survey 2009
Survei Surveilans Perilaku 2009
Name | Country code |
---|---|
Indonesia | IDN |
Other Household Health Survey [hh/hea]
lanjutan
Untuk dapat memberikan gambaran epidemi yang terjadi pada kelompok populasi paling berisiko dalam terjadinya epidemi HIV di Indonesia, maka perlu dilakukan Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku. Kelompok yang akan dicakup dalam STBP ini adalah Wanita Pekerja Seks Langsung, Wanita Pekerja Seks tidak langsung, Laki-laki berisiko (Tukang ojek, supir angkutan umum kota, ABK, TKBM, buruh), Penasun (Pengguna Napza Suntik), waria, Lelaki seks lelaki, dan remaja.
Tujuan survei ini adalah untuk:
Sample survey data [ssd]
Rumah tangga
Version 1
Dalam upaya mengumpulkan data dan informasi perilaku kelompok-kelompok berisiko, Badan Pusat Statistik (BPS) --selaku lembaga yang diberikan wewenang didalam mengelola data statistik-- pada tahun 2002/2003 telah mendapat kepercayaan dari Departemen Kesehatan, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP & PL), untuk melakukan survei surveilans perilaku atas biaya USAID yang disalurkan melalui lembaga non pemerintah Family Health Internasional (FHI) dalam Program Aksi Stop AIDS (ASA).
SSP 2002/2003 dilaksanakan dalam 2 tahap. Tahap pertama, sekaligus dimaksudkan sebagai uji coba, dilaksanakan di tiga daerah yaitu Kota Jakarta Utara dan Jakarta Pusat (DKI Jakarta), Kabupaten Deli Serdang dan Kota Medan (Sumatera Utara), dan Kabupaten Kepulauan Riau (Riau). Tahap kedua dilaksanakan di tujuh (7) Provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua. Khusus untuk Papua diteliti tiga kota/kabupaten yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Sorong. Hasil survei dari ke-12 lokasi tersebut telah dilaporkan dan didiseminasikan kepada pihak-pihak terkait pada tahun 2003.
SSP 2004/2005 juga dilaksanakan dalam 2 tahap, tahap pertama mencakup Sumatera Utara, Riau (Kep. Riau), DKI Jakarta, Jawa Barat (Karawang-Bekasi), Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Utara. Untuk tahap kedua dilaksanakan awal tahun 2005 akan mencakup Riau (Batam), Sumatera Selatan, Jawa Barat (Bandung), Maluku, dan Papua (Jayapura, Merauke, dan Sorong).
STHP 2006 pada masyarakat umum dilaksanakan di Tanah Papua, yang meliputi Provinsi Papua dan Papua Barat
STBP 2007 dilaksanakan pada 13 Popinsi di 21 Kabupaten/Kota, yaitu Provinsi Sumatra Utara (Medan, Deli Serdang), Kepulauan Riau (Batam), Lampung (Kota Bandar Lampung), Jakarta ( Jakut, Jabar, Jakpus), Jawa Barat (Bandung, Kerawang/Bekasi), Jawa Tengah (Semarang, Batang), Jawa Timur (Surabaya, Banyuwangi, Malang), Kalimantan Tengah (Kota Palangkaraya), Kalimantan Selatan (Kota Banjarmasin), Sulawesi Tenggara (Kota Kendari), Gorontalo (Kota Gorontalo), Papua Barat (Sorong), Papua (Jayapura, Merauke). Tahun 2007 juga dilaksanakan SSP remaja pada 2 kota yaitu DKI Jakarta (5 wilayah) dan Kota Surabaya.
Sebagian Wilayah Idonesia
Sumatera Selatan (Kota Palembang); DI Yogyakarta (Kota Yogyakarta); Banten (Kota Tangerang); Kalimantan Barat (Kota Pontianak); Kalimantan Timur (Kota Samarinda); Sulawesi Utara (Kota Bitung); Sulawesi Selatan (Kota Makassar); Papua Barat (Sorong); Papua (Mimika)
Rancangan penyajian sampai dengan tingkat : Kabupaten/kota
Responden yang dicakup dalam survei ini adalah: Wanita Pekerja Seks Langsung, Wanita Pekerja Seks Tidak langsung, Laki-laki Berisiko (Tukang ojek, supir angkutan umum kota, ABK, TKBM, Buruh), Penasun (Penggunan Napza Suntik), Waria, Lelaki seks lelaki, dan remaja.
Dibedakan Menurut Daerah Perkotaan/Perdesaan.
Name | Affiliation |
---|---|
Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat | Badan Pusat Statistik |
Name | Affiliation |
---|---|
Sub Direktorat Statistik Kesehatan dan Perumahan | Badan Pusat Statistik |
Name |
---|
Global Fund ATM (AIDS, Tuberculosis) |
Penarikan sampel responden dilakukan pada masing-masing lokasi terpilih sebanyak jumlah sampel yang telah ditentukan. Metode penarikan sampel untuk masing-masing kelompok sasaran disesuaikan dengan karakteristik populasinya, yaitu "tidak bergerak" (non-mobile) dan "bergerak" (mobile).
Pada "populasi bergerak" dilakukan penarikan sampel secara random atau langsung sesuai dengan yang ditemukan, sedangkan pada "populasi tidak bergerak", penarikan sampel responden digunakan secara lotere-random.
Jika suatu lokasi terpilih terdiri dari beberapa bangunan maka target sampel responden harus dialokasikan ke seluruh bangunan pada lokasi terpilih secara proporsional terhadap banyaknya perkiraan populasi dalam setiap bangunan tersebut.
Pada populasi yang bersifat tidak bergerak dapat dilakukan pemilihan sampel responden setelah alokasi responden di setiap lokasi/sub-lokasi terpilih diketahui berdasarkan Daftar Sampel Lokasi terpilih yang dihasilkan dengan program CIS. Selanjutnya penarikan dilakukan dengan menggunakan sistim lotere dengan cara membagikan kartu yang sebelumnya sudah diidentifikasi jumlah target sampel. Jumlah kartu yang berwarna yang kita jadikan kartu sampel adalah sebanyak target sampel di lokasi/sub-lokasi terpilih.
Pada Populasi bergerak pemilihan responden dilakukan secara langsung sesuai dengan target sampel responden yang dialokasikan. Sampel responden dapat ditentukan berdasarkan urutan responden yang ditemukan.
Penggantian sampel responden dilakukan bila sebagian calon responden menolak diwawancarai atau tidak eligible sebagai responden, misalkan sedang mens/haid untuk kasus WPS atau tidak mempunyai SIM-B dan jurusan dalam kota untuk kasus sopir truk antar kota, sehingga jumlah responden terpilih tidak memenuhi target. Responden pengganti adalah dari kelompok sasaran yang sama, dan diusahakan dari lokasi/bangunan/tempat mangkal terdekat dan jenis lokasi yang sama.
Penarikan sampel dilakukan 2 tahap, tahap pertama menarik sampel lokasi dan tahap kedua melakukan pemilihan responden.
Pada tahap penarikan sampel lokasi digunakan kerangka sampel berupa Daftar Lokasi Hasil Pengolahan. Lokasi sebagai primary sampling unit (psu) dipilih dengan cara probability proportional to size (pps) dengan size banyaknya populasi dalam lokasi. Pemilihan sampel lokasi dilakukan dengan menggunakan Program CIS dengan ukuran cluster yang dapat dipilih, yaitu 10, 5, 2, atau 1.
Penarikan sampel responden dibedakan untuk jenis populasi bergerak (mobile) dan tidak bergerak (non-mobile). Pada "populasi bergerak" dilakukan penarikan sampel secara random atau langsung sesuai dengan yang ditemukan, sedangkan pada "populasi tidak bergerak", penarikan sampel responden digunakan secara lotere-random.
Rancangan penarikan sampel diatas adalah untuk seluruh kelompok sasaran baik WPS maupun pelanggan pria kecuali sopir truk. Kelompok sasaran sopir truk ini, pemilihan lokasinya dilakukan dengan metode Time-Location Sampling atau TLS karena kelompok ini merupakan kelompok sasaran yang bersifat "floating".
Secara umum metodologi pengumpulan data STBP 2009 dengan menggunakan Program CIS.
Kerangka Sampel
Kerangka sampel yang akan digunakan untuk pemilihan primary sampling unit (PSU) dalam STBP 2009 dibedakan menurut kelompok sasaran seperti berikut:
a. Kerangka sampel untuk WPS langsung adalah daftar lokasi WPS Langsung yang dilengkapi dengan banyaknya populasi dalam setiap lokasi, diperoleh dari hasil inventarisasi dan penelusuran lapangan yang merupakan kegiatan pendaftaran (listing). Listing ini digunakan untuk membuat daftar rumah bordil dan jalanan dimana WPS bertransaksi dengan pelanggan dan mencatat jumlah WPS yang bekerja pada masing-masing lokasi tersebut yang akan menghasilkan kerangka penarikan sampel WPS Langsung, yaitu berupa daftar nama dan alamat jalanan lokasi tempat mereka mangkal, rumah bordil, hotel, atau panti pijat dimana WPS Langsung menjajakan seks.
b. Kerangka sampel untuk WPS tidak langsung adalah daftar lokasi WPS Tidak Langsung yang dilengkapi dengan banyaknya populasi dalam setiap lokasi. Data populasi diperoleh dari hasil inventarisasi dan penelusuran lapangan pada saat kegiatan pendaftaran (listing). Kegiatan ini dimaksudkan untuk membuat daftar panti pijat, bar karaoke, bar, restoran dan hotel dimana para pekerja wanita menyediakan pelayanan seks sebagai bagian dari pekerjaan mereka yang selanjutnya akan menghasilkan kerangka penarikan sampel WPS Tidak Langsung, yaitu berupa daftar nama dan alamat panti pijat, bar-karaoke, bar, restoran dan hotel dimana para WPS Tidak Langsung melakukan transaksi seks sebagai bagian dari pekerjaan mereka.
c. Kerangka sampel untuk sopir truk adalah daftar lokasi para sopir truk antar kota yang memiliki SIM-B yang mangkal yang dilengkapi dengan rentang waktu para sopir tersebut biasaya mangkal dalam setiap lokasi. Data tersebut diperoleh dari hasil inventarisasi dan penelusuran lapangan pada saat pendaftaran (listing). Dengan listing ini akan dibuat daftar lokasi perparkiran dimana truk-truk antar kota berhenti di lokasi tertentu sehingga akan dihasilkan sebuah kerangka sampel yang berupa daftar alamat lokasi dimana truk-truk antar kota parkir, yang dilengkapi dengan informasi rentang waktu para sopir biasanya mangkal.
d. Kerangka sampel untuk ABK adalah daftar lokasi para ABK di pelabuhan laut yang dilengkapi dengan banyaknya populasi ABK dalam setiap lokasi. Data ABK diperoleh dari hasil inventarisasi dan penelusuran lapangan pada saat pendaftaran (listing).
e. Kerangka sampel untuk TKBM adalah daftar lokasi para tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan laut (di tempat pendaratan perahu/kapal) yang dilengkapi dengan banyaknya populasi TKBM dalam setiap lokasi. Data TKBM diperoleh dari hasil inventarisasi dan penelusuran lapangan pada saat pendaftaran (listing).
f. Kerangka sampel untuk tukang ojek/sopir angkutan umum /sopir taksi adalah daftar lokasi para tukang ojek dan sopir angkutan umum mangkal, menunggu penumpang, yang dilengkapi dengan banyaknya populasinya dalam setiap lokasi. Data jumlah tukang ojek /sopir angkutan umum diperoleh dari hasil inventarisasi dan penelusuran lapangan pada saat pendaftaran (listing).
Penyesuaian Non Respon: Tidak Ada Penggantian Sampel
Start | End |
---|---|
2009-01 | 2009-12 |
Cross Sectional
Lainnya (2 tahunan)
Name |
---|
Staf BPS |
Staf Dinas Kesehatan |
Staf dinas/instansi terkait (staf Administrasi Pelabuhan, dsb.) |
Anggota Lembaga Swadaya Masyarakat |
Jumlah Pengawas 46 orang |
Jumlah Pencacah 220 orang |
Name | Affiliation | URL | |
---|---|---|---|
Direktorat Diseminasi Statistik | Badan Pusat Statistik | www.bps.go.id | bpshq@bps.go.id |
Is signing of a confidentiality declaration required? | Confidentiality declaration text |
---|---|
yes | Data identitas rumah tangga dan individu tidak diberikan kepada pengguna data |
Pengguna data harus menyebutkan hal berikut dalam studinya:
Pengguna data mengakui bahwa Badan Pusat Statistik tidak bertanggung jawab atas penggunaan data atau interpretasi atau kesimpulan berdasarkan penggunaan data tersebut.
Copyright © 2014, Badan Pusat Satistik. All rights reserved.
Name | Affiliation |
---|---|
Subdirektorat Statistik Kesehatan dan Perumahan | Badan Pusat Statistik |
DDI_IDN_2009_SSP_v01-ID_M
Name | Affiliation | Role |
---|---|---|
Indah Supriastuti | Sub Direktorat Pengelolaan Teknologi Informasi | Membuat Deskripsi Metadata, Deskripsi Kegiatan, Datasets, dan External Resources |
2020-10-26
Version 01 (October 2020). This version is identical to , except for the following fields that were modified by the World Bank: study ID and DDI ID.