IDN_2009_VRRI-W3_v01-ID_M
Survei Sumber Daya dan Infrastruktur Desa 2008-2009
Wave 3
Village Resource and Rural Infrastructure Study 2008-2009
Name | Country code |
---|---|
Indonesia | IDN |
Other Household Survey [hh/oth]
Survei Village Resource and Rural Infrastructure (VRRI) adalah studi yang bertujuan untuk memahami kemampuan dan kesediaan penduduk desa di desa-desa miskin untuk menyediakan sumber daya untuk memelihara infrastruktur di desanya. Berkaitan dengan hal tersebut, studi ini akan mendapatkan profil pendapatan bersih dari suatu desa miskin dalam satu tahun dan melakukan model penghitungan biaya untuk pemeliharaan infrastruktur.
Survei ini akan dilakukan sebanyak 4 ronde (setiap 3 bulan sekali) dan 1 tambahan sensus mini / daftar rumah tangga (kk) yang dilaksanakan sebelum survei utama. Rentang waktu pelaksanaan survei VRRI secara keseluruhan (sensus mini dan survei utama) adalah mulai bulan Juli 2008 sampai dengan Agustus 2009. Survei ini dilaksanakan setiap 3 bulan dengan mewawancarai perangkat desa dan rumah tangga.
Survei Village Resource and Rural Infrastructure (VRRI) Gelombang 3 adalah putaran ketiga dari keseluruhan 4 putaran survei VRRI. Gelombang 3 berlangsung mulai bulan Februari sampai dengan bulan April 2009.
Jenis kuesioner yang digunakan pada survei gelombang 3 antara lain:
Survei Village Resource and Rural Infrastructure (VRRI) adalah studi yang bertujuan untuk memahami kemampuan dan kesediaan penduduk desa di desa-desa miskin untuk menyediakan sumber daya untuk memelihara infrastruktur di desanya. Berkaitan dengan hal tersebut, studi ini akan mendapatkan profil pendapatan bersih dari suatu desa miskin dalam satu tahun dengan melakukan survei di tingkat desa dan rumah tangga. Profil pendapatan bersih desa bertujuan untuk memberi informasi pada pembuat kebijakan mengenai karakteristik dari kemampuan desa untuk membayar pemeliharaan proyek-proyek infrastruktur yang sekarang dan yang akan datang dan melakukan model penghitungan biaya untuk pemeliharaan infrastruktur.
Dengan mengumpulkan total pendapatan bersih desa, survei ini mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut: i) Apakah penduduk desa di desa-desa miskin mampu membiayai sendiri pemeliharaan infrastruktur yang mereka prioritaskan? ii) Jika mereka mampu, apakah warga desa bersedia untuk menggunakan sumber daya yang tersedia untuk pemeliharaan infrastruktur? Atau dengan kata lain, sampai sejauh mana penduduk desa (di dalam maupun antar-desa) menilai infrastruktur yang ada?
Untuk itu, studi ini akan mengumpulkan informasi tentang pendapatan, berbagai resiko (positif atau negatif), dan guncangan yang dihadapi oleh penduduk desa miskin, dan berbagai mekanisme yang digunakan rumah tangga untuk mengatasi resiko dan guncangan tersebut, dan perkiraan (melalui simulasi) total biaya yang harus ditanggung oleh kabupaten untuk pemeliharaan infrastruktur yang dianggap prioritas.
Ada dua komponen survei lapangan untuk studi ini:
(a) Survei Desa terdiri dari survei panel dari rumah tangga dan keuangan desa. Untuk survei rumah tangga, instrumen survei terutama terfokus pada pertanyaan-pertanyaan mengenai aset, pendapatan, pengeluaran dan karakteristik demografis rumah tangga. Semua rumah tangga akan diperiksa selama satu tahun dalam 4 ronde (setiap 3 bulan). Untuk survei keuangan desa, data mengenai penerimaan, pengeluaran, dan aset akan dikumpulkan secara berkala. Selain itu data-data mengenai karakter umum dan dinamika pedesaan juga akan dikumpulkan.
(b) Survei Infrastruktur akan melakukan perhitungan teknis dari biaya yang akan diperlukan untuk memelihara infrastruktur desa secara baik. Biaya pemeliharaan termasuk pemeliharaan rutin dan periodik dan hanya meliputi biaya pemeliharaan yang diatur oleh desa. Biaya tersebut harus mencerminkan biaya pemeliharaan untuk fasilitas yang memiliki desain yang berkelanjutan (ideal) yang mungkin berbeda dengan desain yang ada di desa. Survei Infrastruktur akan dilakukan hanya sekali dalam satu tahun.
Tipe-tipe infrastruktur yang disertakan dalam survei ini adalah jalan, jembatan, dan fasilitas air bersih.
Sample survey data
Desa dan rumah tangga
v02: Data yang sudah diedit, versi pertama, diperoleh dari data edit (setelah cleaning data)
2010-07
Cakupan survei nasional yang diwakili 5 kelompok kepulauan, khusus daerah pedesaan
Survei ini mencakup semua anggota rumah tangga, dan anak-anak usia 0-59 bulan
Name |
---|
Yayasan Cipta Sarana Mandiri |
Name | Role |
---|---|
The World Bank | Asisten teknis dalam desain kuesioner |
The World Bank | Asisten teknis dalam metodologi pemilihan sampling |
The World Bank | Asisten teknis dalam analisis data |
Name | Role |
---|---|
The World Bank | Penyedia dana |
Dalam studi ini, kami ingin memfokuskan pada desa yang mewakili desa-desa lebih miskin dengan beragam topografi di seluruh Indonesia. Oleh sebab itu, kami memakai sampel dari 32 desa di lima kelompok pulau: Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur.
Untuk menemukan desa-desa yang lebih miskin di lima kelompok pulau tersebut, idealnya kami menyeleksi berdasarkan ukuran langsung kemiskinan tingkat desa. Tetapi, karena peta kemiskinan yang bisa dipercaya hanya tersedia di tingkat kecamatan atau tingkat yang lebih tinggi, maka kami harus membuat estimasi.
Pertama-tama kami membatasi desa sampel pada desa-desa yang terletak di kecamatan yang termasuk dalam 40% kecamatan termiskin di masing-masing kelompok pulau berdasarkan pada peta kemiskinan tingkat kecamatan dari BPS yang dikeluarkan tahun 2004.
Untuk menjamin kemudahan survei, kami kemudian membatasi sampel pada desa-desa pedesaan dengan jumlah rumah tangga antara 300 dan 600 berdasarkan data Potensi Desa (Podes) 2005. Setelah kami memperoleh daftar nama-nama desa, kami mengkategorikan desa-desa tersebut menurut kelompok pulau dan topografi, yakni apakah desa itu berlokasi di pesisir, dataran, atau perbukitan/ pegunungan. Dalam setiap kategori, kami memilih 4-8 desa yang memiliki karakteristik kemiskinan sekitar median (seperti yang tersedia dalam data Podes 2005) di masing-masing kecamatan. Daftar 32 desa yang terakhir ditentukan setelah kami berkonsultasi dengan tim lapangan, terutama menyangkut bagaimana kemungkinannya melakukan survei ini dalam waktu yang disediakan, misalnya kemungkinan melakukan satu gelombang survei per tiga bulan.
Di setiap desa, dilakukan wawancara dengan pegawai kantor desa dan sampel rumah tangga secara acak. Tim survei mengadakan sebuah mini sensus terhadap rumah tangga untuk membangun kerangka sampling rumah tangga. Berdasarkan kategori konsumsi rumah tangga yang dikumpulkan selama sensus mini, 120 rumah tangga dipilih di masing-masing desa secara acak menggunakan metode stratified random sample.
Target rumah tangga yang harus dikunjungi pada satu desa adalah sekitar 20-30% dari jumlah rumah tangga yang ada di desa lokasi survei. Agar dapat mewakili seluruh desa, maka pemilihan rumah tangga dilakukan secara random dengan tahapan sebagai berikut:
Pertama, berdasarkan data dari sensus mini, rumah tangga di satu desa dikelompokkan dalam 3 kelompok konsumsi (dalam nilai rupiah).
Kedua, dari setiap kelompok dipilih secara seimbang dan acak sejumlah rumah tangga yang harus diwawancarai.
Ketiga, dibuat daftar random seluruh rumah tangga dengan urutan randomnya per desa. Setiap rumah tangga yang terpilih sebagai rumah tangga sampel tercetak tebal, dan rumah tangga cadangan diurutkan setelahnya. Daftar random rumah tangga ini akan disusun per kelompok konsumsi.
Setiap tim lapang, pada gelombang pertama mendapatkan daftar rumah tangga dari setiap desa yang dikunjunginya.
Rumah tangga cadangan digunakan untuk mengganti rumah tangga sampel pada gelombang berikutnya, jika ada rumah tangga sampel yang pindah ke luar desa.
Pemilihan rumah tangga pengganti dilakukan berdasarkan nomor urut yang teratas dari daftar rumah tangga cadangan di kelompok konsumsi yang sama.
Instrumen yang digunakan pada survei Gelombang 3 adalah kuesioner yang terdiri dari:
Start | End | Cycle |
---|---|---|
2009-02 | 2009-04 | Gelombang 3 |
Name |
---|
Yayasan Cipta Sarana Mandiri |
Wawancara dilakukan oleh tim pewawancara. Setiap tim terdiri dari pewawancara dan supervisor.
Peran supervisor tim adalah untuk mengkoordinir tim dalam kegiatan pengumpulan data, termasuk pengelolaan tim lapangan, mengatur keuangan tim, dan membuat pengaturan untuk akomodasi dan perjalanan. Selain itu, supervisor ditugaskan untuk melakukan wawancara ke perangkat desa, mengirim laporan kemajuan dan mengirim kuesioner yang telah selesai ke kantor pusat.
Dalam studi ini data entry tidak dilakukan di lapangan tetapi dilakukan secara terpusat. Oleh karena itu untuk menjaga kualitas data dilakukan pemeriksaan silang antar pewawancara. Hal-hal yang dilakukan dalam proses pemeriksaan ulang di antaranya adalah: memeriksa kelengkapan jawaban kuesioner (apakah masih ada data missing atau tidak), memeriksa pola skip, dan memeriksa konsistensi dalam data.
Survei ini dilaksanakan oleh 5 tim lapangan (Tim Lampung, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan). Masing-masing tim lapangan terdiri dari 1 orang supervisor dan 2 orang pewawancara kecuali untuk tim Jawa Tengah ada 3 orang pewawancara.
Survei VRRI ini berlangsung selama 14 bulan (Juli 2008 sampai dengan Agustus 2009) yang terbagi dalam 4 ronde (setiap 3 bulan sekali). Pelaksanaan survei ini didahului dengan pendataan berupa sensus mini. Pendataan sensus mini dilakukan dengan mengunjungi dan mewawancarai semua rumah tangga yang ada di desa sampel untuk menyusun daftar rumah tangga dari 32 desa sampel. Daftar rumah tangga hasil sensus mini ini digunakan sebagai bahan untuk sampling rumah tangga yang akan diwawancarai. Sementara pengumpulan data pada survei utama dilakukan dengan mengadakan kunjungan dan mewawancarai 3840 rumah tangga terpilih di 32 desa sampel.
Pengumpulan data di rumah tangga terpilih dilaksanakan dengan melakukan wawancara pada rumah tangga ditambah dengan pengukuran antropometri bagi anggota rumah tangga yang berusia 0 - 59 bulan. Wawancara dan pengukuran antropometri dilakukan pada setiap gelombanga. Pengukuran antropometri dilakukan oleh bidan desa yang telah dilatih oleh supervisor tentang prosedur pengukuran dan pengisiannya di kuesioner. Untuk dapat memaksimalkan ketelitian pengukuran dan hasil yang standar, maka para bidan diminta untuk menerapkan metode standar dalam melakukan pengukuran tersebut dengan menggunakan alat ukur tinggi dan berat yang diberikan oleh tim peneliti. Pada saat akhir masa kerja lapang, enumerator dan supervisor melakukan pemeriksaan dan editing terhadap hasil kerja bidan untuk memastikan bahwa semua data anak berusia 0-5 tahun yang tercatat sebagai responden sudah tercatat lengkap di bagian antropometri.
Rata-rata lama wawancara pada gelombang 3 ini adalah:
Penggunaan data harus ditunjukkan dengan dimasukkannya kutipan yang mengandung sekurang-kurangnya:
contoh:
The World Bank. Survei Sumber Daya dan Infrastruktur Desa 2008-2009, Wave 3. Ref. IDN_2009_VRRI-W3_v01-ID_M. Data didownload dari http://microdata.worldbank.org pada 20 Desember 2013.
Pengguna data menyatakan bahwa produser data, distributor resmi dari data, dan lembaga donor yang relevan tidak bertanggung jawab terhadap penggunaan data, interpretasi, atau kesimpulan berdasarkan penggunaan data tersebut.
DDI_IDN_2009_VRRI-W3_v02-ID_M
Name | Affiliation | Role |
---|---|---|
Siti Zulva | The World Bank, PNPM Support Facility (PSF) | Data Cataloging Staff |
2013-01
Version 02 (December 2013). Edited version based on Version 01 DDI (DDI_IDN_2008_VRRI_w03_v02_M_id) that was done by Siti Zulva (The World Bank, PNPM Support Facility (PSF)).