IHSN Survey Catalog
  • Home
  • Microdata Catalog
  • Citations
  • Login
    Login
    Home / Central Data Catalog / IDN_2008_SUSETI-BPS_V01-ID_M
central

Survei Sosial Ekonomi Rumah Tangga, BPS 2008

Indonesia, 2008 - 2009
Get Microdata
Reference ID
IDN_2008_SUSETI-BPS_v01-ID_M
Producer(s)
Survey Meter
Metadata
DDI/XML JSON
Created on
Feb 19, 2014
Last modified
Mar 29, 2019
Page views
14860
Downloads
6721
  • Study Description
  • Data Dictionary
  • Downloads
  • Get Microdata
  • Related Publications
  • Identification
  • Version
  • Scope
  • Coverage
  • Producers and sponsors
  • Sampling
  • Data collection
  • Data Access
  • Disclaimer and copyrights
  • Contacts
  • Metadata production
  • Identification

    Survey ID number

    IDN_2008_SUSETI-BPS_v01-ID_M

    Title

    Survei Sosial Ekonomi Rumah Tangga, BPS 2008

    Translated Title

    Household Socio-Economic Survey, BPS 2008

    Country
    Name Country code
    Indonesia IDN
    Study type

    Living Standards Measurement Study [hh/lsms]

    Series Information

    Kemiskinan merupakan permasalahan mendasar yang banyak yang dihadapi negara-negara berkembang seperti Indonesia. Kemiskinan selalu menjadi agenda utama pembangunan di Indonesia mulai dari pemerintahan Presiden Soekarno sampai dengan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Beberapa kebijakan dan program pengentasan kemiskinan sudah dicanangkan dan diimplementasikan. Masalah kemiskinan mendapat perhatian lebih dari pemerintah terutama setelah terjadi krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997. Bahkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2004-2009 telah ditargetkan penurunan kemiskinan di Indonesia selama lima tahun dari 16,7 persen pada tahun 2004 menjadi 8,2 persen pada tahun 2009.
    Untuk mendukung strategi penanggulangan kemiskinan, Badan Pusat Statistik (BPS) dipercaya pemerintah untuk menyajikan data dan informasi kemiskinan. Dalam mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Sumber data yang dipakai adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilaksanakan BPS setiap tahun. Metode pengukuran tingkat kemiskinan didasarkan pada Garis Kemiskinan (GK), sehingga mereka yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah GK dikategorikan sebagai penduduk miskin. Sayangnya karena keterbatasan jumlah sampel, maka BPS hanya dapat menghasilkan indikator kemiskinan tingkat nasional, provinsi dan kabupaten yang umumnya disebut indikator kemiskinan makro. Indikator-indikator yang dihasilkan ini hanya baik untuk targeting wilayah namun tidak dapat digunakan untuk targeting individu (rumah tangga)

    Abstract

    Pada tahun 2005, BPS melakukan Pendataan Sosial Ekonomi (PSE05) yang bertujuan untuk mendapatkan data kemiskinan mikro berupa direktori rumah tangga miskin yang patut mendapat Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada tahun 2005-2006. Diketahui ternyata data hasil PSE05 dianggap lebih baik dibandingkan dengan database yang tersedia di pemerintahan daerah. Meskipun demikian, diakui bahwa data hasil PSE05 belum sempurna. Penelitian dari 56 universitas menemukan data hasil PSE05 masih mengandung 8 persen inclusion error dan 22,36 persen exclusion error (Menteri Kordinator Kesejahteraan Rakyat 2005). Disamping untuk program BLT, data PSE05 juga dipakai dalam targeting rumah tangga pada beberapa program nasional, seperti Asuransi Kesehatan Penduduk Miskin (Askeskin) dan program beras murah bagi rumah tangga miskin (Raskin). Program-program ini ternyata berhasil menurunkan tingkat kemiskinan, terbukti rumah tangga miskin sebanyak 17,8 persen pada tahun 2006 turun menjadi 15,4 persen pada tahun 2008. Namun perlu disadari bahwa pendataan PSE05 merupakan kegiatan yang sangat besar bagi BPS, sehingga banyak kegiatan BPS yang lain yang tertunda pada waktu itu.
    Setelah kegiatan PSE05, pada tahun 2007 BPS juga menyelenggarakan pengumpulan data rumah tangga untuk program Bantuan Langsung Tunai Bersyarat (Program Keluarga Harapan/PKH) tahun 2007. Pengumpulan data untuk mendukung program ini disebut Survei Pelayanan Dasar Kesehatan dan Pendidikan 2007 (SPDKP07). Hasil dari SPDKP07 dianggap jauh lebih baik dibandingkan data hasil PSE05 karena hanya lebih sedikit inclusion dan exclusion error-nya. Hal ini dikarenakan SPDKP07 dilaksanakan hanya di 953 kabupaten/kota terpilih dan anggarannya pun jauh lebih besar.

    Kind of Data

    Sample survey data

    Unit of Analysis

    Unit analisisnya adalah individu dalam rumah tangga, dari setiap rumah tangga terpilih dikumpulkan keterangan mengenai keadaan umum setiap anggota rumah tangga yang mencakup nama, hubungan dengan kepala rumah tangga, jenis kelamin, dan umur.

    Version

    Version Description

    v01: Basic raw data. Obtained from Survey Meter

    Version Notes

    Data Household Socioeconomic Survey of Indonesia - BPS (Idn) juga dikenal sebagai SUSETI (Survai Sosial Ekonomi Rumah Tangga Indonesia) - BPS

    Scope

    Notes
    • Rukun tetangga : Semua rumah tangga
    • Rumah Tangga : Kepala rumah tangga dan seluruh anggota rumah tangga
    Keywords
    Kepala Rumah Tangga Anggota Rumah Tangga Kepala Daerah Rukun tetangga

    Coverage

    Geographic Coverage

    Cakupan provinsi, representatif sampai level kota/kabupaten

    Universe

    Rumah Tangga

    Producers and sponsors

    Primary investigators
    Name
    Survey Meter

    Sampling

    Sampling Procedure

    Pada tahun 2005, BPS melakukan Pendataan Sosial Ekonomi (PSE05) yang bertujuan untuk mendapatkan data kemiskinan mikro berupa direktori rumah tangga miskin yang patut mendapat Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada tahun 2005-2006. Diketahui ternyata data hasil PSE05 dianggap lebih baik dibandingkan dengan database yang tersedia di pemerintahan daerah. Meskipun demikian, diakui bahwa data hasil PSE05 belum sempurna. Penelitian dari 56 universitas menemukan data hasil PSE05 masih mengandung 8 persen inclusion error dan 22,36 persen exclusion error (Menteri Kordinator Kesejahteraan Rakyat 2005). Disamping untuk program BLT, data PSE05 juga dipakai dalam targeting rumah tangga pada beberapa program nasional, seperti Asuransi Kesehatan Penduduk Miskin (Askeskin) dan program beras murah bagi rumah tangga miskin (Raskin). Program-program ini ternyata berhasil menurunkan tingkat kemiskinan, terbukti rumah tangga miskin sebanyak 17,8 persen pada tahun 2006 turun menjadi 15,4 persen pada tahun 2008. Namun perlu disadari bahwa pendataan PSE05 merupakan kegiatan yang sangat besar bagi BPS, sehingga banyak kegiatan BPS yang lain yang tertunda pada waktu itu.
    Setelah kegiatan PSE05, pada tahun 2007 BPS juga menyelenggarakan pengumpulan data rumah tangga untuk program Bantuan Langsung Tunai Bersyarat (Program Keluarga Harapan/PKH) tahun 2007. Pengumpulan data untuk mendukung program ini disebut Survei Pelayanan Dasar Kesehatan dan Pendidikan 2007 (SPDKP07). Hasil dari SPDKP07 dianggap jauh lebih baik dibandingkan data hasil PSE05 karena hanya lebih sedikit inclusion dan exclusion error-nya. Hal ini dikarenakan SPDKP07 dilaksanakan hanya di 953 kabupaten/kota terpilih dan anggarannya pun jauh lebih besar.
    Pemerintah Indonesia mengandalkan hasil dari kegiatan-kegiatan di atas untuk memberikan bantuan sosial kepada rumah tangga miskin. Pemerintah memberikan prioritas pada kaum miskin dalam memberikan transfer sosial sebagai akibat kenaikan harga BBM dan mengingat anggaran yang terbatas. Setelah melaksanakan program bantuan sosial untuk program anti kemiskinan seperti BLT, PKH, Akseskin, Raskin, dll, pemerintah berharap tingkat kemiskinan berkurang. Oleh karena itu, targeting program bantuan sosial kepada kaum miskin menjadi prioritas pemerintah. Namun, berdasarkan pengalaman sebelumnya, pengumpulan data seperti PSE05 dan SPDKP07 membutuhkan sumber daya manusia dan anggaran yang besar. Dalam rangka memberikan hasil targeting terbaik sesuai anggaran, perlu dicari indikator yang lebih baik atau metode yang efektif untuk meningkatkan identifikasi rumah tangga miskin yang layak untuk berbagai program bantuan yang akan dilaksanakan di masa mendatang. Kegiatan ini selanjutnya disebut Penentuan Peringkat Kesejahteraan 2008 (P2K08), akan dilakukan di 12 kabupaten/kota di Indonesia.

    Data collection

    Dates of Data Collection
    Start End
    2008-12-22 2009-01-25
    Data Collectors
    Name
    Survey Meter

    Data Access

    Access authority
    Name URL Email
    Survey Meter www.surveymeter.org sm@surveymeter.org
    Access conditions

    Data tersedia di sumber eksternal. Silakan hubungi survey meter untuk informasi lebih lanjut tentang permintaan data.

    Disclaimer and copyrights

    Disclaimer

    Pengguna data menyatakan bahwa produser data, distributor resmi dari data, dan lembaga donor yang relevan tidak bertanggung jawab terhadap penggunaan data, interpretasi, atau kesimpulan berdasarkan penggunaan data tersebut.

    Contacts

    Contacts
    Name Email
    Survey Meter sm@surveymeter.org

    Metadata production

    DDI Document ID

    DDI_IDN_2008_SUSETI-BPS_v01-ID_M

    Producers
    Name Affiliation Role
    Ayu Harlinah World Bank Data Cataloging Staff
    Date of Metadata Production

    2012-12-12

    Metadata version

    DDI Document version

    Version 02 (December 2013). Edited version based on Version 01 (Initial version of DDI documentation - December 2012) DDI (DDI_IDN_2008_SUSETI_BPS_v01_M_id) that was done by Ayu Harlinah (The World Bank).

    Back to Catalog
    IHSN Survey Catalog

    © IHSN Survey Catalog, All Rights Reserved.