IDN_2014_JCS_v01-ID_M
Jabodetabek Commuter Survey 2014
Survei Komuter Jabodetabek 2014
Name | Country code |
---|---|
Indonesia | IDN |
Demographic and Health Survey, Special
Status kegiatan : Baru
Tempat kegiatan utama berbeda secara administratif dengan tempat tinggal merupakan fenomena yang sudah lazim dewasa ini. Mahal dan sempitnya wilayah permukiman di Jakarta membuat penduduk yang mempunyai aktivitas di Jakarta memilih tinggal di kota-kota sekitarnya, seperti Bogor, Depok, Tangerang, atau Bekasi. Mereka melakukan perjalanan setiap hari pergi dan pulang menuju dan dari tempat kegiatan, yang dikenal dengan istilah mobilitas ulang-alik atau kalau orang Jawa mengenal dengan istilah nglaju. Para pelakunya biasa disebut sebagai komuter.
Keberadaan para pelaku mobilitas ulang-alik bisa memberikan dampak positif bagi pusat kota, yaitu mengurangi kepadatan penduduk kota besar serta semakin berkembangnya daerah pinggiran sebagai tempat tinggal para komuter. Namun demikian, dampak negatif yang ditimbulkan oleh adanya komuter juga tidak sedikit. Setiap pagi hari jalan-jalan yang menjadi pintu masuk kota Jakarta dipadati oleh kendaraan baik yang beroda empat atau roda dua. Kendaraan-kendaraan yang berasal dari wilayah penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi akan kembali memadati jalan pada sore atau malam hari untuk kembali ke rumah. Fenomena kepadatan arus kendaraan di jalan raya juga tidak berbeda dengan penumpang yang rela berdesakan di gerbong kereta yang akan membawa mereka ke tempat kerja atau ke tempat sekolah. Bahkan bus Transjakarta yang rutenya melintasi jalan-jalan dalam kota Jakarta juga dipadati penumpang.
Persoalan pergerakan penduduk di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), selain memiliki dampak ekonomi juga memiliki dampak sosial baik pada daerah tujuan maupun daerah asal komuter. Oleh karena itu, keterkaitan antara wilayah dan penduduk ini membutuhkan penanganan secara menyeluruh, tidak lagi secara parsial mengingat kawasan Jabodetabek memiliki administratif pemerintahan yang berbeda. Kemudahan kepemilikan kendaraan, ketersediaan berbagai jenis transportasi, dan sarana jalan yang baik sampai ke pelosok memungkinkan orang untuk melakukan perjalanan melintasi wilayah administratif. Kemajuan di bidang transportasi terbukti sangat mempengaruhi peningkatan pergerakan penduduk yang setiap harinya melakukan perjalanan pergi dan pulang. Aktivitas komuter yang begitu besar menimbulkan masyarakat.
Mobilitas komuter sudah ada sejak adanya perbedaan biaya hidup dan tingkat upah antar wilayah dimana penduduk melakukan adaptasi terhadap pilihan bermigrasi2 atau tidak. Kompromi yang dilakukan menyebabkan penduduk tidak berpindah tempat tinggal tetapi melakukan kegiatan di luar wilayah tempat tinggalnya. Fenomena komuter yang terdapat pada kawasan Jabodetabek juga terjadi pada kota-kota besar lainnya di Indonesia. Hal ini disebabkan pola pembangunan dan pertumbuhan kota Jakarta menjadi contoh untuk pengembangan kota-kota besar lainnya sehingga ini dapat terjadi pula pada kota-kota besar lainnya.
Keberadaan komuter akan memberikan dampak pada pembangunan di daerah asal maupun daerah tujuan komuter. Penyediaan fasilitas sosial dan umum seperti: fasilitas pendidikan, kesehatan, perumahan, dan lain-lain diperlukan untuk mendukung keberadaan komuter pada daerah asal. Sementara untuk daerah tujuan komuter, perlu penyediaan fasilitas sosial dan umum terutama yang berkaitan dengan transportasi perkotaan dengan mempertimbangkan jumlah komuter yang datang dan jumlah penduduk pada kota tersebut.
Survei komuter di Jabodetabek dikembangkan untuk dapat menghasilkan perangkat data dan sistem pemantauan yang mampu berperan sebagai masukan bagi penyusunan kebijakan mobilitas penduduk dan pengembangan pembangunan daerah asal dan tujuan komuter. Survei komuter 2014 dilaksanakan di Jabodetabek karena wilayah ini merupakan wilayah dengan jumlah komuter terbesar di Indonesia.
Tujuan dari kegiatan Survei Komuter Jabodetabek 2014 adalah:
Sample survey data [ssd]
Unit analisis terkecil yang digunakan pada kegiatan ini, penduduk (anggota rumah tangga)
Version 1
Topic |
---|
Community Driven Development |
Sebagian Wilayah Indonesia, sebutkan : Jakarta selatan, Jakarta pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi
Rancangan penyajian, sampai dengan tingkat: Provinsi
Survei Komuter Jabodetabek 2014 mencakup 13.120 rumah tangga sampel yang diperoleh dari 1.312 blok sensus (BS) yang tersebar di wilayah Jabodetabek yang terdiri dari tiga belas
kabupaten/kota yaitu Kota Jakarta Selatan, Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta Timur, Kota Jakarta Utara, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi.
Name | Affiliation |
---|---|
Sub Direktorat Statistik Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja | Badan Pusat Statistik |
Name | Affiliation |
---|---|
Sub Direktorat Statistik Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja | Badan Pusat Statistik |
Name |
---|
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara |
Upaya untuk memperoleh data mengenai penduduk yang setiap harinya melakukan perjalanan melintasi kabupaten/kota menjadi tujuan dari kegiatan survei ini. Penduduk yang dimaksud menggunakan konsep de jure, yaitu setiap orang adalah penduduk dari suatu wilayah dimana dia biasanya tinggal atau dimana dia bertempat tinggal1 "tetap". Konsep "biasanya tinggal" merujuk waktu selama 6 bulan sudah bertempat tinggal disana atau belum sampai 6 bulan tetapi sudah berniat tinggal.
Keterangan-keterangan mengenai karakteristik anggota rumah tangga dan karakteristik rumah tangga akan diperoleh melalui wawancara terhadap orang-orang yang tinggal dalam rumah tangga terutama anggota rumah tangga yang merupakan komuter. Penggunaan kuesioner oleh Pencacah2 akan mengarahkan responden untuk dapat menjawab secara sistematis pertanyaan-pertanyaan yang tersedia dan mempermudah Pencacah dalam mencatat jawaban yang diberikan oleh responden.
Survei KomuterJabodetabek 2014 mencakup 13.120 rumah tangga sampel yang diperoleh dari 1.312 blok sensus (BS) yang tersebar di wilayah Jabodetabek yang terdiri dari tiga belas kabupaten/kota yaitu Kota Jakarta Selatan, Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta Timur, Kota Jakarta Utara, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi.
Jenis rancangan sampel probabilitas.
Metodologi yang digunakan di poin 2, Two Stages adalah sebagai berikut :
Stage 1 : Sejumlah blok sensus per strata dipilih dengan PPS sistematik sampling dengan size jumlah penduduk 15 tahun ke atas yg bekerja
Stage 2 : Sejumlah 10 rumah tangga di setiap blok sensus dipilih dengan sistematik sampling,setelah dilakukan pemutakhiran
Sampling frame yang digunakan pada survei ini terdiri dari kerangka sampel blok sensus dan kerangka sampel rumah tangga.
Alokasi sampel survei ini adalah alokasi sampel blok sensus dan rumah tangga dirancang untuk setiap strata di setiap kabupaten/kota terpilih, sehingga level penyajian dapat mewakili kabupaten/kota. Alokasi sampel dirancang sedemikian.
Untuk mengatasi non response :
Bila pada akhirnya dari seluruh rumah tangga yang terpilih (10 rumah tangga) dan tercantum dalam daftar sampel rumah tangga terpilih (KOMUTER14-DSRT) tetap ada yang tidak bisa ditemukan atau pindah atau menolak untuk diwawancarai, maka sampel rumah tangga tersebut tidak boleh diganti. Sampel rumah tangga tersebut dianggap nonrespon. Penentuan sampel nonrespon harus diberi penjelasan penyebabnya. Pengawas terlebih dahulu mengecek informasi tersebut kepada Pencacah. Pencacah hanya melaporkan dan menunggu keputusan dari Pengawas.
Jenis dokumen yang digunakan dalam Survei Komuter Jabodetabek 2014 ini adalah:
a. Salinan sketsa peta SP2010-WB
b. Daftar Pemutakhiran Rumah Tangga (KOMUTER14-P)
c. Daftar Sampel Rumah Tangga (KOMUTER14-DSRT)
d. Daftar Pencacahan Rumah Tangga (KOMUTER14-C)
e. Buku Pedoman Pencacahan Survei Komuter Jabodetabek 2014
f. Buku Pedoman Pengawasan Survei Komuter Jabodetabek 2014
g. Buku Pedoman Teknis BPS Kabupaten/Kota Survei Komuter Jabodetabek 2014
Start | End | Cycle |
---|---|---|
2014-01 | 2014-04 | Perencanaan/persiapan |
2014-05 | 2014-05 | Pelaksanaan lapangan |
2014-06 | 2014-07 | Pengolahan |
2014-11 | Penyajian |
Tipe pengumpulan data Survei Komuter Jabodetabek 2014adalah cross sectional dimana data dikummpulkan pada waktu yang berbeda-beda dan dilakukan secara terus-menerus
Lainnya
Name |
---|
Pencacah : 126 orang |
Pengawas : 26 orang |
Untuk menjaga kualitas pelaksanaan survei diadakan pelatihan Survei Komuter Jabodetabek 2014 untuk petugas pencacah dan pengawas.
Sampling error:
Perkiraan nilai relative standard error (rse) untuk setiap besaran sampel dihitung berdasarkan perkiraan proporsi penduduk komuter 15 tahun ke atas yang bekerja
Sub Direktorat Statistik Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja
Name | Affiliation | URL | |
---|---|---|---|
Direktorat Diseminasi Statistik | Badan Pusat Statistik | www.bps.go.id | bpshq@bps.go.id |
Pengguna data mengakui bahwa BPS tidak bertanggung jawab atas penggunaan data atau interpretasi atau kesimpulan berdasarkan penggunaan data tersebut.
Copyright © 2014, BPS Statistics Indonesia. All rights reserved.
Name | Affiliation |
---|---|
1. Sub Direktorat Statistik Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja (Penanggung Jawab Informasi Umum) | Badan Pusat Statistik |
2. Sub Direktorat Statistik Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja (Penanggung Jawab Kuesioner) | Badan Pusat Statistik |
3. Sub Direktorat Statistik Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja (Penanggung Jawab Metode Pengumpulan Data) | Badan Pusat Statistik |
4. Sub Direktorat Statistik Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja (Penanggung Jawab Prosedur Lapangan) | Badan Pusat Statistik |
5. Sub Direktorat Statistik Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja (Penanggung Jawab Metode Pengolahan) | Badan Pusat Statistik |
6. Sub Direktorat Statistik Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja (Penanggung Jawab Diseminasi Data) | Badan Pusat Statistik |
DDI_IDN_2014_JCS_v01-ID_M
Name | Affiliation | Role |
---|---|---|
Rr Rokhidah | Sub Direktorat Pengelolaan Teknologi Informasi | Membuat metadata pada bagian deskripsi metadata dan deskripsi kegiatan (v1.0) |
Sukedi | Sub Direktorat Pengelolaan Teknologi Informasi | Membuat metadata Datasets (v1.0) |
2020-10-29
Version 01 (October 2020). This version is identical to 01-KOMUTER-2014-M1-ENG, except for the following fields that were modified by the World Bank: study ID and DDI ID.