Pengaruh Memelihara Ternak Dalam Rumah Terhadap Kecenderungan Meningkatnya Risiko Infeksi Saluran Pernapasan Akut

Type Journal Article - Buletin Penelitian Sistem Kesehatan
Title Pengaruh Memelihara Ternak Dalam Rumah Terhadap Kecenderungan Meningkatnya Risiko Infeksi Saluran Pernapasan Akut
Author(s)
Volume 15
Issue 1 Jan
Publication (Day/Month/Year) 2012
URL http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/hsr/article/view/2981
Abstract
Background: Poor environmental sanitation affects the spread of disease Acute Respiratory Infection (ARI). ln the Basic Health Survey (Riskesdas) data Acute Respiratory Infections (ARI) asked without known cause. The aim of this paper is to describe of the relationship raising poultry as one of environmental sanitation variables with the incidence of ARI in high prevalence provinces in lndonesia. Methods: The crosss sectional study used from Basic Health Survey (Riskesdas) data at 2007. Respondents ISPA is the respondents who had been diagnosed with ARI by medical personnel and have symptoms of respiratory infection during 12 months ago. Results: Ofthe 266,302 respondents, 25.703 (9.6%) of respondents diagnosed and had symptoms of ARI. Tendency of the risk of ARI varies each determinant variable. Among others, the risk propensity of respondents who have caged birds without having the risk 0.97 times (ORA = 1.01, 95% CI = 0.97 to 1.06) were the respondents who raise poultry are caged outside the house would be risky 1.01 (ORA = 1.04, 95% CI = 1.01 to 1.21) were the respondents who raise poultry are caged in the home would risk 1.14 (ORA = 1.08, 95% CI = 1.02-1, 14), as a comparison is respondents who did not have poultry Conclusion: Respondents with poultry at risk of being exposed toARI after ajusted by province, age, regional administration, house near high ways, landfill, factory, terminal, repair shop, slaughter house.

Sanitasi lingkungan yang jelek berpengaruh terhadap penyebaran penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Data tentang penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) ditanyakan pada Riskesdas 2007 namun tidak diketahui penyebabnya. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengukur hubungan pemeliharaan unggas sebagai salah satu variabel sanitasi lingkungan dengan kejadian ISPA pada provinsi prevalensi tinggi di lndonesia. Metode penelitian Studi crossectional. Data yang dipakai adalah data riskesdas tahun 2007. Responden ISPA adalah responden yang pernah didiagnosa menderita ISPA oleh tenaga medis dan mempunyai gejala ISPA dalam kurun waktu 12 bulan yang lalu. Dari 266.302 responden, 25,703 (9,6%) responden terdiagnosa dan punya gejala ISPA. Kecenderungan risiko terkena ISPA bervariasi setiap variabel determinan. Antara lain kecenderungan risiko responden yang mempunyai unggas yang tanpa dikandangkan mempunyai risiko 0,97 kali (ORa = 1,01; 95% CI = 0,97-1,06) sedang responden yang memelihara unggas yang dikandangkan diluar rumah akan berisiko 1,01 (ORa = 1,04;95% CI = 1,01-1,21) sedang responden yang memelihara unggas yang dikandangkan didilam rumah akan berisiko 1,14 (ORa = 1,08; 95% CI = 1,02-1,14), sebagai pembanding adalah responden yang tidak mempunyai unggas. Kesimpulan bahwa responden dengan ternak unggas mempunyai risiko terkena ISPA setelah diajust dengan provinsi, umur, daerah administrasi, jalan raya, TPA, pabrik, terminal, bengkel, rumah potong hewan.

Related studies

»