Makalah Seminar Nasional Dinamika Pembangunan Pertanian dan Perdesaan: Tantangan dan Peluang Bagi Peningkatan Kesejahteraan Petani. Pusiitbang Sosial Ekonomi Pertanian—Bogor

Type Conference Paper - Konsumsi Dan Kecukupan Energi Dan Protein Rumah Tangga Perdesaan Di Indonesia: Analisis Data Susenas 1999, 2002, Dan 2005
Title Makalah Seminar Nasional Dinamika Pembangunan Pertanian dan Perdesaan: Tantangan dan Peluang Bagi Peningkatan Kesejahteraan Petani. Pusiitbang Sosial Ekonomi Pertanian—Bogor
Author(s)
Publication (Day/Month/Year) 2008
URL http://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/MP_Pros_B4_2009.pdf
Abstract
This paper aims to analyze the performance of consumption and energy intake of households in rural areas. Data used in the analysis is primary data of SUSENAS 1999, 2002, and 2005. The study applies descriptive type of analysis using cross tabulations. The household consumption rate is compared with adequacy of energy and protein intake set in WNPG VIII in 2004. National-wide, the amount of energy and protein intake by rural households has achieved the recommended minimum amount intake. However, for low income household groups, this amount was lower than the standard level. The proportion of deficit household who consume low energy and protein was relatively high at low income groups. Rice was still considered as main source of energy and protein. Consumption animal-based protein was below the recommended level. To overcome such problems, government programs should directly be attached to open employment opportunity and to improve household income, in addition to the availability of high quality of food (especially animal-based foods), and well distributed at affordable prices, and to continue extension activity on nutrition-related issues.

Makalah ini bertujuan untuk menganalisis keragaan konsumsi dan kecukupan energi dan protein rumah tangga di perdesaan. Data yang digunakan adalah data primer SUSENAS 1999, 2002, dan 2005 dari BPS. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan tabulasi silang. Tingkat konsumsi rumah tangga dibandingkan dengan angka kecukupan energi dan protein seperti ditetapkan pada WNPG VIII tahun 2004. Secara nasional asupan energi maupun protein rumah tangga di perdesaan sudah mencapai stándar mínimum kecukupan energi dan protein yang direkomendasikan. Walaupun demikian, pada kelompok rumah tangga berpendapatan rendah konsumsi energi dan proteinnya masih di bawah stándar mínimum kecukupan energi maupun protein. Proporsi rumah tangga defisit energi maupun protein masih relatif tinggi, khususnya pada rumah tangga berpendapatan rendah. Beras masih menjadi sumber utama energi dan protein. Konsumsi protein hewani masih rendah, sehingga masih di bawah tingkat konsumsi protein hewani yang direkomendasikan. Dalam upaya mengatasi permasalahan-permasalahan yang terkait dengan konsumsi energi dan protein hendaknya program-program pemerintah diarahkan pada program-program perluasan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan rumah tangga, disamping peningkatan ketersediaan bahan pangan yang berkualitas (khususnya pangan hewani) dan terdistribusi dengan merata dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat, serta penyuluhan tentang masalah gizi perlu terus diupayakan.

Related studies

»
»
»
»
»
»
»
»
»
»