Studi Komparatif Fertilitas Penduduk Antara Migran Dan Nonmigran Di Provinsi Bali

Type Journal Article - PIRAMIDA
Title Studi Komparatif Fertilitas Penduduk Antara Migran Dan Nonmigran Di Provinsi Bali
Author(s)
Volume 9
Issue 2
Publication (Day/Month/Year) 2013
Page numbers 77-88
URL http://ojs.unud.ac.id/index.php/piramida/article/download/9794/7317
Abstract
Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Bali selama periode 2000--2010 adalah 2,14 persen per tahun, menunjukkan angka paling tinggi yang pernah dicapai sepanjang sejarah sensus penduduk di Bali. Bahkan angka ini jauh di atas angka nasional yang besarnya 1,49 persen per tahun pada periode yang sama. Salah satu komponen demografi yang dipandang berpengaruh besar terhadap laju pertumbuhan penduduk tersebut adalah kecenderungan meningkatnya jumlah migran risen yang masuk ke Bali. Namun di sisi lain juga terjadi (1) peningkatan angka fertilitas penduduk, yang ditunjukkan oleh peningkatan TFR Provinsi Bali dari 1,89 menjadi 2,14 kelahiran hidup per wanita usia reproduksi selama periode 2000--2010, dan (2) penurunan usia perkawinan pertama wanita dari 23,1 tahun (SP 2000) menjadi 22,4 tahun (SP 2010). Bahkan yang lebih mencengangkan lagi adalah temuan terbaru dari hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 yang menyebutkan besarnya TFR Provinsi Bali adalah sebesar 2,3 kelahiran hidup per wanita. Berkaitan dengan situasi di atas maka tujuan khusus penelitian ini adalah untuk (1) menghitung besarnya tingkat fertilitas penduduk migran dan nonmigran; (2) menganalisis faktor-faktor penyebab perbedaan fertilitas penduduk migran dan nonmigran; (3) menganalisis partisipasi penduduk migran dan nonmigran dalam program keluarga berencana (KB); dan (4) menganalisis norma besarnya keluarga pada penduduk migran dan nonmigran. Untuk menjawab tujuan penelitian di atas, maka dilakukan studi di dua wilayah, yaitu di Kabupaten Badung dengan laju pertumbuhan paling tinggi di Bali (4,62 persen per tahun) dan di Kota Denpasar dengan laju pertumbuhan penduduk 4,00 persen per tahun. Dalam penelitian ini diambil 300 responden PUS, dengan perincian 150 responden PUS migran dan 150 responden PUS nonmigran. Pengambilan sampel responden PUS migran dan nonmigran digunakan pendekatan convenience sampling. Temuan penting dalam penelitian ini adalah (1) rata-rata paritas paripurna (kelompok umur wanita 45--49 tahun) migran sebesar 2,50 dan untuk nonmigran 2,32; (2) tingginya rata-rata paritas paripurna migran dibandingkan nonmigran ditentukan oleh umur perkawinan pertama lebih rendah, lama menyusui lebih singkat, partisipasi dalam program KB lebih rendah, tingkat pendidikan lebih rendah, dan proporsi yang bekerja juga lebih rendah; (3) penggunaan alat kontrasepsi mantap di kalangan migran lebih rendah daripada nonmigran; dan (4) jumlah kisaran anak ideal di kalangan migran antara 1--6 anak, sedangkan nonmigran antara 1--5 anak.

Related studies

»
»
»
»