IDN_1995_SUSENAS_v01-ID_M
Survei Sosial Ekonomi Nasional 1995
National Socio-Economic Survey 1995
Name | Country code |
---|---|
Indonesia | IDN |
Socio-Economic/Monitoring Survey [hh/sems]
Sejak tahun 1992, BPS melalui Susenas mengumpulkan data kor (data pokok) dan data modul (data khusus) setiap tahun. Modul Susenas dibagi atas 3 kelompok besar, yaitu modul sosial budaya dan pendidikan, perumahan dan kesehatan serta modul konsumsi dan pengeluaran rumah tangga, pelaksanaan setiap modul dilakukan 3 tahun sekali.
Susenas merupakan survei yang dirancang untuk mengumpulkan data sosial kependudukan yang relatif sangat luas. Data yang dikumpulkan antara lain menyangkut bidang-bidang pendidikan, kesehatan/gizi, perumahan/lingkungan hidup, kegiatan sosial budaya, konsumsi dan pendapatan rumah tangga, perjalanan, dan pendapat masyarakat mengenai kesejahteraan rumah tangganya. Pada tahun 1992, sistim pengumpulan data Susenas diperbaharui, yaitu informasi yang digunakan untuk menyusun indikator kesejahteraan rakyat (Kesra) yang terdapat dalam modul (keterangan yang dikumpulkan tiga tahun sekali) ditarik ke dalam kor (kelompok keterangan yang dikumpulkan tiap tahun).
Pertanyaan-pertanyaan yang dimasukkan dalam kor dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk memonitor hal-hal yang mungkin berubah tiap tahun, berguna untuk perencanaan jangka pendek, serta pertanyaan yang dapat dikaitkan dengan pertanyaan modul, misalnya pengeluaran. Pertanyaan yang dimasukkan dalam modul diperlukan untuk menganalisis masalah yang tidak perlu dimonitor tiap tahun atau menganalisis masalah yang ingin diintervensi pemerintah, misalnya kemiskinan dan kekurangan gizi.
Data gabungan kor-modul dapat menghasilkan analisis untuk menjawab pertanyaan seperti, apakah kelompok miskin mendapat manfaat yang sesuai dari program pendidikan yang dilaksanakan pemerintah (misal, program wajib belajar 9 tahun), siapa sajakah yang dapat memanfaatkan subsidi pemerintah di bidang pendidikan, apakah ada jenis-jenis alat KB tertentu yang lebih banyak dipakai penduduk miskin ketimbang yang lain, apakah ada kaitan antara jam kerja dengan fertilitas, dan apakah ada kaitan antara sanitasi dengan status kesehatan.
Semenjak tahun 1993 ukuran sampel kor Susenas diperbesar dengan maksud agar statistik sederhana untuk tingkat kabupaten/kota dapat dihasilkan. Perkembangan baru ini memberikan dimensi baru para analisis data Susenas, dan memang sejak itu beberapa kabupaten sudah mulai menyusun indikator/statistik kesejahteraan rakyatnya masing-masing.
Sample survey data [ssd]
Anggota Rumah Tangga (Individu) dan Rumah Tangga
v01: basic raw data. Obtained from BPS
2012-11-19
Jenis data yang akan dikumpulkan dalam kor Susenas 1995 ini tidak berbeda dengan Susenas 1993 dan 1994, yaitu:
a. Keterangan umum anggota rumahtangga yaitu nama, hubungan dengan kepala rumahtangga, jenis kelamin, umur, status perkawinan, peristiwa kejahatan yang dialami, dan perjalanan.
b. Keterangan umum kesehatan dan pendidikan anggota rumahtangga .
c. Keterangan kegiatan ekonomi dan perilaku sosial budaya anggota rumahtangga berumur 10 tahun ke atas.
d. Keterangan fertilitas bagi anggota rumahtangga (art) wanita yang pernah kawin dan keterangan berperilaku KB dari art yang berstatus kawin.
e. Keterangan yang menyangkut karakteristik bangunan tempat tinggal, fasilitas perumahan, dan lingkungan.
f. Keterangan tentang rata-rata konsumsi rumahtangga dan sumber utama pendapatan rumahtangga.
Jenis data yang akan dikumpulkan dalam modul Susenas 1995 adalah:
a. Keterangan Kesehatan, antara lain mencakup keadaan kesehatan penduduk, keadaan gizi balita, biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan kesehatan, kebiasaan meminum jamu, menggosok gigi, merokok, dan makan.
b. Keterangan Pendidikan, antara lain mencakup status pendidikan, partisipasi dalam kursus, cara belajar, dan biaya pendidikan.
c. Keterangan Perumahan, antara lain mencakup keadaan bangunan tempat tinggal, lokasi perumahan, fasilitas dan perlengkapan perumahan, lingkungan perumahan, serta minat penduduk untuk memiliki rumah.
Data yang akan dikumpulkan dalam Survei Garam Iodium Rumahtangga 1995 meliputi:
a. Pengetahuan penduduk tentang garam beriodium.
b. Hasil pengujian kandungan iodium dalam garam yang digunakan rumahtangga.
Cakupan nasional, representatif sampai level kabupaten
Susenas 1995 dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia dengan ukuran sampel 206.240 rumahtangga tersebar di seluruh propinsi baik di daerah perkotaan maupun perdesaan. Jumlah rumahtangga yang akan dicacah dengan kuesioner kor saja adalah 140.576 dan yang dicacah dengan kuesioner kor-modul 65.664.
Name |
---|
Badan Pusat Statistik |
Pada tahap pertama, dari masing-masing KCI 1 dan KCI 2, dipilih sejumlah wilcah secara sistematik.
Pada tahap kedua, dari setiap wilcah terpilih, dipilih satu kelompok segmen (kelseg) secara pps dengan size banyak-nya rumahtangga dalam kelseg. Kelseg adalah wilayah dalam wilcah yang terdiri dari satu atau beberapa segmen yang mempunyai batas jelas sehingga mudah dikenali di lapangan, di dalamnya terdapat kurang lebih 70 rumahtangga.
Pada tahap ketiga, dipilih 16 rumahtangga secara sistematik. Ke-16 rumahtangga ini disebut rumahtangga kor.
Rancangan sampel yang digunakan dalam pemilihan sampel untuk modul Susenas 1995 adalah rancangan sampel bertahap tiga.
Pada tahap pertama dipilih sejumlah wilcah secara sistematik dari kerangka sampel, yaitu daftar wilcah terpilih kor.
Pada tahap kedua, dari setiap wilcah terpilih dipilih satu kelseg secara pps dengan size banyaknya rumahtangga dalam kelseg.
Pada tahap terakhir dipilih 16 rumahtangga dari setiap kelseg terpilih secara sistematik. Ke-16 rumahtangga terpilih ini adalah rumahtangga sampel, baik untuk kor maupun modul, disebut rumahtangga kor-modul Susenas 1995.
Rancangan pemilihan sampel mulai dari tahap pertama sampai dengan tahap terakhir menggunakan kaidah peluang sebanding dengan banyaknya rumahtangga sebagai dasar pemilihan unit sampel, sehingga rancangan yang selfweighting tetap dipertahankan.
Penyajian estimasi variabel kor per kabupaten/kotamadya dilakukan tidak boleh membedakan daerah perkotaan (u) dan daerah perdesaan (r) , tetapi estimasi variabel kor yang disajikan pada tingkat propinsi dibedakan menurut daerah perkotaan dan perdesaan.
Start | End |
---|---|
1995-01-01 | 1995-01-31 |
Name | Affiliation | URL | |
---|---|---|---|
Subdit Layanan dan Promosi Statistik | Badan Pusat Statistik (BPS) | http://www.bps.go.id/ | bana@bps.go.id |
Penggunaan data harus ditunjukkan dengan dimasukkannya kutipan yang mengandung sekurang-kurangnya:
Contoh:
Badan Pusat Statistik (BPS), Survei Sosial Ekonomi Nasional 1995, ref. IDN_1995_SUSENAS_v01-ID_M. Data di download dari www.microdatalib.worldbank.org pada 20 Desember 2012
Pengguna data menyatakan bahwa produser data, distributor resmi dari data, dan lembaga donor yang relevan tidak bertanggung jawab terhadap penggunaan data, interpretasi, atau kesimpulan berdasarkan penggunaan data tersebut.
Copyright © 2012 Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. All Rights Reserved
DDI_IDN_1995_SUSENAS_v01-ID_M_WB
Name | Role |
---|---|
World Bank Indonesia, Poverty Team | Metadata Producer |
2014-02-12
Version 1 (December 22, 2012): Initial version of DDI documentation.
Version 2 (February 12, 2014): Revision of DDI documentation.