IDN_2011_SRTP_v01-ID_M
Survei Rumah Tangga Perdesaan 2011
Rural Household Survey Activity 2011
Name | Country code |
---|---|
Indonesia | IDN |
Other Household Survey [hh/oth]
Program PEKKA
Kepala rumah tangga perempuan sudah lama dikenal sebagai golongan yang termiskin di masyarakat. Oleh karena itu, beberapa lembaga donor menargetkan mereka dalam program pengentasan kemiskinan.
Di Indonesia, program yang berkaitan dengan kepala rumah tangga perempuan adalah PEKKA (Perempuan Kepala Keluarga). Program ini dimulai tahun 2001 yang awalnya sebagai pilot project didanai oleh World Bank Jakarta yang memfokuskan kepada nasib janda miskin di wilayah konflik di Indonesia. Kemudian program ini berkembang menjadi program pengentasan kemiskinan perempuan kepala keluarga di berbagai wilayah di Indonesia. Cakupan program meliputi komponen ekonomi, hukum, dan politik.
PEKKA merupakan program pemberdayaan sosial dan politik bagi wanita miskin, terutama mereka yang bertanggung jawab sebagai kepala rumah tangga/
Program Pemberdayaan Perempuan, mencakup:
a. Pemberdayaan ekonomi:
b. Pemberdayaan hukum dan politik:
Kriteria Memperoleh Program PEKKA
a. Kriteria umum: perempuan miskin dan statusya sebagai kepala rumah tangga
b. Kriteris khusus:
Penelitian Tentang Program PEKKA
Survey Rumah Tangga Pedesaan (SRTP) merupakan survei baseline dari studi evaluasi dari program PEKKA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberdayaan ekonomi, sosial dan politik perempuan miskin, khususnya bagi perempuan pemikul tanggung jawab sebagai kepala rumah tangga atau penanggung beban ekonomi rumah tangga atau ditinggal pasangan karena cerai mati/cerai hidup/pisah.
Beberapa informasi yang ingin diperoleh adalah tentang:
Sample survey data
Unit analisis: rumah tangga, desa
v0.1: Basic raw data
Karakteristik Rumah Tangga: nama, umur, status perkawinan, pendidikan terakhir, jenjang pendidikan, dan pekerjaan.
Ekonomi:
a. pendapatan bukan dari usaha, gaji, pendapatan dari sumber pertanian dan pendapatan bukan dari usaha pertanian
b. konsumsi terdiri dari makanan, bukan makanan termasuk kesehatan dan perencanaan pendidikan
c. penerimaan dari transfer, pinjaman, dan pemberian
d. harta baik keuangan maupun non keuangan
Modal manusia:
a. pengukuran antropometrik
b. kesehatan mental meliputi skala depresi serta skala stress
Pemberdayaan: pembuatan keputusan rumah tangga
Modal sosial: kepercayaan dari penduduk desa, orang asing, dan perempuan kepala rumah tangga
4 Provinsi, 4 Kabupaten yang terbagi dalam 8 Kecamatan meliputi 24 Desa.
Name |
---|
Survey Meter |
Name |
---|
The World Bank |
Survei Rumah Tangga Perdesaan (SRTP) 2011 dilakukan di 4 provinsi yaitu Sumatera Barat, Yogyakarta, Banten, dan Kalimantan Selatan, di 4 Kabupaten, 8 Kecamatan, 24 desa dengan 1 dusun di setiap desa terpilih.
Di setiap dusun, ada 100 rumah tangga yang diwawancara terdiri dari: rumah tangga miskin PEKKA, rumah tangga miskin bukan PEKKA, dan rumah tangga tidak miskin.
Jumlah total rumah tangga yang diwawancara adalah 2400 rumah tangga.
Rumah tangga yang diwawancara terdiri dari 5 tipe, yaitu:
Tiap tipe rumah tangga mempunyai 7 rumah tangga pengganti (cadangan). Kecuali rumah tangga tipe 1 hanya mempunyai 3 rumah tangga pengganti (cadangan). Aturan penulisan ID rumah pengganti (cadangan) tersebut adalah:
Pada saat sampling, dikategorikan rumah tangga miskin jika pendapatan per kapita rumah tangga sama atau lebih kecil dari persentil 40 % untuk setiap wilayah pencacahan.
Rumah tangga didefinisikan dengan perempuan kepala rumah tangga/menopang ekonomi rumah tangga jika:
Sekitar 93,1 % Responden utama berhasil diwawancara dan 6,9 % Responden diganti oleh Responden pengganti (cadangan).
Alasan utama Responden utama tidak dapat diwawancara adalah: menolak, pindah, tidak mempunyai waktu cukup karena semua anggota rumah tangga sakit.
Secara keseluruhan komposisi Responden tipe 1, tipe 2, tipe 3, tipe 4, dan tipe 5 memenuhi persyaratan yaitu 4:32:32:16:16.
Survei Rumah Tangga Perdesaan ini merupakan survei komunitas dan survei rumah tangga dimana di tingkat komunitas yang diwawancara adalah kepala desa dan kepala dusun, dan di tingkat rumah tangga yang diwawancara adalah kepala rumah tangga, atau pasangan kepala rumah tangga, atau anggota rumah tangga lain.
Kuesioner yang digunakan ada 6 kuesioner, yaitu:
Buku 1 adalah buku tentang karakteristik desa yang menjadi sampel yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang kondisi desa.
Responden dari buku 1 ini adalah Kepala Desa atau wakilnya yang mengetahui tentang keadaan desa antara lain mengetahui tentang program pengentasan kemiskinan, demografi desa, pemerintahan desa, pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan, masalah air dan sanitasi, transportasi, media informasi, dan kegiatan ekonomi.
Buku 2 adalah buku tentang dusun. Dusun yang dimaksud disini adalah unit administrasi di bawah desa.
Unit administrasi di bawah desa ini di tiap lokasi sampel bisa berbeda, misalnya di Hulu Sungai Utara disebut Rukun Tetangga, di Bantul Yogyakarta disebut dusun, di Sijunjung disebut Jorong, di Tangerang disebut Jaro.
Informasi yang dikumpulkan di buku 2 ini relatif sama dengan buku 1, hanya di buku 2 ini lebih khusus untuk wilayah dibawah desa.
Buku 3 adalah buku rumah tangga.
Di setiap desa akan ada 100 buku 3. Responden buku 3 adalah kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga yang berusia 18 tahun yang mengetahui informasi tentang keadaan rumah tangga.
Informasi yang dikumpulkan di buku 3 ini adalah tentang karakteristik rumah tangga, program bantuan, informasi kesehatan melalui riwayat rawat jalan anggota rumah tangga, konsumsi, usaha tani, usaha non tani, harta rumah tangga, pendapatan dari harta rumah tangga, tabungan, transfer dari dan ke dalam rumah tangga, pinjaman, gangguan ekonomi, jaringan sosial, dan pengambilan keputusan dalam rumah tangga.
Buku 4 bertujuan untuk memperoleh informasi di tingkat anggota rumah tangga yang berumur lebih dari 15 tahun.
Jumlah buku 4 ini tergantung dari jumlah anggota rumah tangga yang berumur lebih dari 15 tahun di tiap rumah tangga.
Informasi yang dikumpulkan dalam buku 4 ini adalah tentang identitas responden dan pekerjaan.
Buku 5. Responden buku 5 sama kategorinya dengan responden buku 4 dan PEKKA.
Informasi yang dikumpulkan di buku 5 adalah tentang riwayat perkawinan,catatan kehamilan, partisipasi masyarakat, jaringan sosial, pengambilan keputusan, kesejahteraan, kepercayaan, kesehatan mental, hukum, dan pengambilan resiko.
Buku 6 adalah buku individu untuk anggota rumah tangga yang berusia kurang atau sama dengan 15 tahun.
Informasi yang dikumpulkan adalah tentang kunjungan ke Posyandu, morbiditas akut, pendidikan anak, dan pekerjaan anak.
Start | End |
---|---|
2011-02-12 | 2011-03-18 |
Name |
---|
SURVEY METER |
TOT (TRAINING OF TRAINERS)
TOT diiikuti oleh Supervisor dan Editor. Mereka dilatih sebelum pelatihan petugas lapangan lainnya karena mereka memegang peranan penting dalam kegiatan pengumpulan data sebagai seorang ketua tim dan yang bertanggung jawab terhadap kegiatan entri dan editing data di lapangan.
Selama TOT ini mereka akan dilatih entri data.
a. Dua hari pertama adalah penguasaan konsep dan tujuan dari setiap kuesioner dan prosedur sampling.
b. Hari ketiga adalah pelatihan entri data.
c. Dua hari berikutnya adalah field practice dan latihan entri data. Uji coba kuesioner sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi beberapa masalah yang ada di kuesioner dan kasus-kasus yang ditemukan di lapangan, sehingga muncul konsensus-konsensus untuk digunakan dalam kegiatan pengumpulan data.
Hasil dari field practice ini dientri untuk mengetahui apakah ada masalah dalam program entri dan untuk menyelesaikan kasus-kasus baru yang muncul dari lapangan yang tidak ditemukan ketika merancang program entri sebelumnya.
d. Hari terakhir adalah review semua kuesioner, dan training Supervisor tentang cara menyelesaikan masalah non teknis di lapangan, manajemen waktu, keuangan, dan laporan.
PELATIHAN ENUMERATOR
Pelatihan enumerator dilakukan dengan mengkombinasikan antara pelatuhan di kelas dan latihan wawancara.
Pelatihan di kelas terdiri dari penjelasan konsep dan definisi kuesioner yang diikuti dengan demonstrasi cara bertanya dan mencatat jawaban.
Latihan wawancara yang dilakukan adalah latihan wawancara diantara mereka sendiri (pair interview/round robin) dan live responden (mengundang Responden).
Selain itu, di malam hari ada kegiatan diskusi kelompok untuk mendiskusikan bahan-bahan pelatihan yang diberikan di pagi hari atau mengerjakan tugas kelompok.
Di hari terakhir pelatihan di kelas, peserta dibawa ke luar untuk mempraktekkan wawancara dengan setting yang hampir sama dengan kegiatan pengumpulan data di lapangan.
Agenda kegiatan pelatihan enumerator:
PENGUMPULAN DATA
Kegiatan pengumpulan data akan dilakukan oleh 12 sub tim yang terbagi dalam 4 tim. Tiap tim terdiri dari 1 supervisor yang juga akan berperan sebagai editor, 2 editor dan 12 pewawancara.
Tiap 2 Kabupaten dikoordinasi oleh 1 koordinator lapangan (SMT).
Diperkirakan setiap pewawancara akan menyelesaikan wawancara dan pengukuran kesehatan selama 31 hari (1 bulan).
Keberadaan Computer Assisted Field Editor (CAFE) akan sangat efektif dalam menjaga kualitas data.
Supervisor mempunyai 2 tugas yaitu sebagai editor dan supervisor. Supervisor bertanggung jawab menjaga kualitas data dengan cara memeriksa kelengkapan kuesioner, melakukan verifikasi ke rumah tangga yang diwawancara, dan melakukan observasi.
Selain itu Supervisor juga secara konstan berinteraksi dengan koordinator lapangan untuk melaporkan kemajuan tim. Sebagai pewawancara, Supervisor berkewajiban untuk melakukan edit manual dan mengentri data. Di akhir wilcah, Supervisor mengirimkan data ke website kantor pusat.
Supervisor secara konstan juga berkomunikasi dengan manajer data di kantor pusat yang memonitor dan memeriksa kualitas seluruh data yang dikirim ke kantor pusat.
Koordinator lapangan bertanggung jawab memberikan bantuan teknik dan logistik kepada tim lapang selama survey. Koordinator lapangan secara teratur berhubungan dengan tim lapangan untuk mengklarifikasi konsep dan definisi, juga menyediakan bahan dan peralatan tepat waktu jika ada kerusakan di lapangan.
Data entry dan editing:
Di survey ini, orang yang mengedit dan mengentri data langsung di lapangan disebut Computer Assisted Field Editor (CAFE), dimana tiap editor ini yang dibekali lap top yang telah diinstall program entri.
Kuesioner yang telah lengkap diedit dan dientri oleh editor Cafe, dan setiap kesalahan yang ditemukan dikomunikasikan dengan pewawancara melalui form MIS (Management Information System). Pewawancara akan memperbaiki kesalahan tersebut dan apabila diperlukan akan melakukan kunjungan ulang ke responden untuk memperoleh data yang benar.
Data cleaning:
Untuk mendapatkan 0% kesalahan data entri, maka dilakukan double entri dan compare data sebanyak 100 %. Kesalahan data entri di lapangan ditemukan sebanyak 0.2 %.
Tahap-tahap data cleaning:
Penggunaan data harus ditunjukkan dengan dimasukkannya kutipan yang mengandung sekurang-kurangnya:
Contoh:
The World Bank. Survei Rumah Tangga Perdesaan 2011. Ref. IDN_2011_SRTP_v01-ID_M. Data didownload dari http://microdata.worldbank.org pada 20 Desember 2013.
Pengguna data menyatakan bahwa produser data, distributor resmi dari data, dan lembaga donor yang relevan, tidak bertanggung jawab terhadap penggunaan data, interpretasi, atau kesimpulan berdasarkan penggunaan data tersebut.
DDI_IDN_2011_SRTP_v02-ID_M
Name | Affiliation |
---|---|
Iis Surtina | PFS, The World Bank |
2012-11-29
Version 02 (December 2013). Edited version based on Version 01 (November 2012) that was done by Iis Surtina (PFS, The World Bank).