IDN_2011_SUSETI-HYBRID_v01-ID_M
Survei Sosial Ekonomi Rumah Tangga, Hybrid 2011
Household Socio-Economic Survey, Hybrid 2011
Name | Country code |
---|---|
Indonesia | IDN |
Other Household Survey [hh/oth]
Kegiatan "Effective Targeting of Anti-Poverty Programs II" dilaksanakan dari tanggal 3 Januari 2011 sampai 4 April 2011 di 3 provinsi yaitu Jawa tengah, Sumatera Selatan, dan Lampung.
Kegiatan ini merupakan proyek penelitian kerjasama Kantor Bank Dunia Jakarta (WBOJ), Badan Pusat Statistik (BPS), Peneliti The Innovations for Poverty Action (IPA), Kementrian Sosial (Kemensos) RI, dan Mitra Samya.
Penelitian ini dilakukan dalam rangka menyikapi kebijakan pemerintah yang telah meluncurkan barbagai program anti kemiskinan skala besar seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).
Tujuan kegiatan penelitian ini adalah:
Lokasi studi meliputi 6 kabupaten yaitu Wonogiri, Pemalang, Lampung Tengah, Bandar Lampung, Palembang, dan Ogan Komering Ilir. Secara keseluruhan jumlah lokasi kegiatan/wilayah pencacahan (wilcah) mencakup 620 desa/kelurahan, 200 desa/kelurahan diantaranya menggunakan metode self targeting, dan 200 desa/kelurahan lainnya menggunan metode hybrid.
Dalam implementasinya, studi yang mengujicoba sebanyak 12 treatment/perlakukan metode ini sekaligus dalam rangka menyeleksi calon peserta Program Keluarga Harapan (PKH).
Khusus untuk metode pendaftaran, dilaksanakan secara kolaboratif oleh berbagai pihak di Kabupaten yaitu Dinas Sosial beserta tim pendamping PKH, Tim BPS dan Tim Fasilitator Mitra Samya.
Sebelumnya, pada bulan November 2008 - April 2009 telah dilakukan studi "Effective Targeting of Anti-Poverty Program I" yang membandingkan pengorbanan (sumberdaya yang harus dikeluarkan) yang terkait dengan penggunaan metode Proxy Mean Test (PMT), metode penargetan masyarakat, atau metode hibrida yang merupakan kombinasi dari kedua metode tersebut.
Hasil percobaan pertama ini menunjukkan bahwa pendekatan PMT memberikan perkiraan yang lebih akurat konsumsi rumah tangga secara keseluruhan, khususnya bagi rumah tangga hampir miskin. Sedangkan pendeketan berbasis masyarakat lebih akurat untuk mengidentifikasi rumah tangga konsumsi rendah. Namun, metode hibrida spesifik yang digunakan memberikan perkiraan yang lebih buruk dibandingkan metode PMT atau penargetan masyarakat.
Hasil ini memunculkan sejumlah pertanyaan kebijakan, antara lain: haruskah masyarakat diizinkan untuk melakukan penargetan sendiri, apakah ada metode hibrida lainnya yang lebih efektif menggabungkan keunggulan dari kedua pendekatan, haruskah pendekatan yang berbeda diterapkan untuk lokasi yang berbeda.
Pada bulan Mei - Juli 2010 proyek percontohan penelitian "Effective Targeting of Anti Poverty Program" kedua dilakukan di 2 Kabupaten yaitu Kabupaten Lebak (Banten) dan Kota Makassar (Sulawesi Selatan). Hasil penelitian ini menunjukkan untuk self targeting, metode 1 tahap dan sistem digital lebih efektif dibandingkan metode 3 tahap dan sistem manual. Selain itu, penerapan metode hibrida juga terbukti menunjukkan hasil yang positif. Setelah melaui proyek percontohan tersebut, maka kegiatan "Effective Targeting of Anti-Poverty Program II" dilaksanakan.
Sample survey data
Unit analisa : tingkat Desa
v01.1: Basic raw data
Hybrid Tambahan (Daftar Penerima) : nama dari daftar PPLS ( jenis kelamin Kepala Rumah Tangga, status PKH, lolos kriteria PKH), daftar rumah tangga termiskin (jenis kelamin Kepala Rumah Tangga, status PKH, lolos kriteria PKH, ranking kesejahteraan, lolos rangking).
Hybrid Perubahan (Daftar Penerima) : nama dari daftar PPLS ( jenis kelamin Kepala Rumah Tangga, status PKH, lolos kriteria PKH), daftar rumah tangga termiskin (jenis kelamin Kepala Rumah Tangga, status PKH, lolos kriteria PKH, ranking kesejahteraan, lolos rangking).
Hybrid (SLS SM) : tempat pertemuan, cuaca saat pertemuan, indikator kemiskinan lokal, masukan fasilitator.
Hybrid Informasi Desa: data Kepala Desa/Lurah, informasi demografis desa (jumlah jiwa, jumlah KK, jumlah KK pra-sejahtera), agama penduduk desa, suku bangsa penduduk desa.
Cakupan wilayah: 3 Provinsi, 6 Kabupaten, 620 Desa/Kelurahan
Masyarakat, tokoh pendidikan (kepala sekolah/guru/komite), tokoh kesehatan (dokter/bidan/mantri/kader), tokoh masyarakat, tokoh formal (ketua RT), tokoh agama, tokoh perempuan/PKK, tokoh pemuda/Karang Taruna.
Name |
---|
Mitra Samya |
Name |
---|
The World Bank |
Hybrid Tambahan: Daftar Penerima
Informasi yang dikumpulkan di kuesioner ini adalah: nama Kepala Rumah Tangga, jenis kelamin Kepala Rumah Tangga, nama Pasangan Kepala Rumah Tangga, status PKH rumah tangga, daftar rumah tangga termiskin hasil brainstorm.
Hybrid Perubahan: Daftar Penerima.
Informasi yang dikumpulkan di kuesioner ini adalah: nama Kepala Rumah Tangga, jenis kelamin Kepala Rumah Tangga, nama Pasangan Kepala Rumah Tangga, status PKH rumah tangga, daftar rumah tangga termiskin hasil brainstorm.
Hybrid (SLS SM) : Informasi umum dan masukan
Informasi yang dikumpulkan di kuesioner ini adalah: tempat pertemuan dilaksanakan, jumlah peserta yang hadir, cuaca pada saat pertemuan, indikator kemiskinan lokal, masukan dari fasilitator.
Hybrid : Informasi Desa
Informasi yang dikumpulkan di kuesioner ini adalah: data Kepala Desa/Lurah (umur, pertama kali dipilih/ditunjuk menjadi Kepala Desa/Lurah, pendidikan, agama, suku), informasi demografis desa (jumlah penduduk, jumlah kepala keluarga pra-sejahtera), agama penduduk, suku bangsa penduduk.
Start | End |
---|---|
2011-01-03 | 2011-04-04 |
Name |
---|
Mitra Samya |
Penggunaan data harus ditunjukkan dengan dimasukkannya kutipan yang mengandung sekurang-kurangnya:
Pengguna data menyatakan bahwa produser data, distributor resmi dari data, dan lembaga donor yang relevan, tidak bertanggung jawab terhadap penggunaan data, interpretasi, atau kesimpulan berdasarkan penggunaan data tersebut.
DDI_IDN_2011_SUSETI-HYBRID_v02-ID_M
Name | Affiliation |
---|---|
Iis Surtina | PSF, The World Bank |
2013-02-22
Version 02 (December 2013). Edited version based on Version 01 DDI (DDI_IDN_2011_SUSETI_HYBRID_v01_M_id) that was done by Iis Surtina (PSF, The World Bank).