Behavior Surveillance Survey 2007

Surveilans Perilaku dilaksanakan sejak tahun 1996 untuk mengetahui pola epidemi dan faktor-faktor utama terkait penularan Human Immuno-deficiency Virus (HIV). Dengan Survei Terpadu HIV dan Perilaku (STHP) didapatkan gambaran yang lengkap tentang besaran masalah yang ada, faktor-faktor penyebab, pengetahuan dan response masyarakat.
Tujuan survei adalah untuk:

• Mengukur tingkat Prevalensi HIV di antara populasi paling beresiko di beberapa kota di Indonesia.
• Mengestimasi cakupan intervensi HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS) pada kelompok populasi resiko tinggi.
• Menilai impak pengobatan baru yang dilaksanakan pada kelompok wanita pekerja seks dibandingkan indikator perilaku dan prevalensi IMS di antara prior round of surveilance data.
  Pada beberapa kelompok populasi beresiko tinggi menunjukkan peningkatan yang signifikan sejak 1990 terutama pada kelompok pengguna suntik, waria. Sebelum 1997 belum ditemukan kasus HIV bertambah namun pada 2001 dari hasil SurveiLans di Jakarta ditemukan prevalensi HIV sebesar 47 %.
  Ada perubahan perilaku antara lain mencakup pendekatan penggunaan kondom & pengurangan jumlah pasangan seksual, pengurangan pemakaian bersama alat/jarum suntik pada kelompok pemakai narkoba. Diperlukan info tentang perubahan perilaku yang dapat dijadikan dasar dalam memandu keberhasilan perencanaan & pelaksanaan intervensi.