Definition
Rumpun/bangsa (breed) ternak adalah : Segolongan hewan dari suatu jenis, yang mempunyai bentuk dan sifat keturunan yang sama/sekelompok hewan yang mempunyai asal-usul dan sifat-sifat mantap yang merupakan ciri khas bagi kelompok atau populasi ternak tersebut.
Ada beberapa ciri/persyaratan khusus yang dapat membedakan rumpun/bangsa yaitu persyaratan
kuantitatif (ukuran tubuh) dan persyaratan
kualitatif (sifat - sifat lain misalnya warna, tanduk, bentuk badan, kepala dan sebagainya).
A. Sapi Potong Rumpun/bangsa ternak sapi potong dibedakan menjadi: sapi bali, sapi
peranakan onggole (PO), sapi madura, sapi simmental, sapi limousin, sapi brahman, sapi aceh, dan lain-lain.
1. Sapi Bali Adalah : Sapi asli Indonesia yang merupakan keturunan langsung dari banteng liar (Bos Sundacius) yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Warna bulu :
a. Betina : berwarna merah, lutut kebawah berwarna putih, pantat putih berbentuk setengah bulan, garis belut pada punggung, ujung ekor hitam.
b. Jantan : berwarna hitam, lutut ke bawah berwarna putih, pantat putih berbentuk setengah bulan, ujung ekor hitam.
Tanduk :
a. Betina : pendek kecil.
b. Jantan : tumbuh baik berwarna hitam.
Bentuk badan :
a. Betina : bentuk kepala panjang, halus dan sempit, leher ramping.
b. Jantan : bentuk kepala lebar, leher kompak dan kuat, dada dalam dan lebar.
2. Sapi Onggole/Peranakan Onggole adalah : Sapi potong atau sapi kerja yang berasal dari hasil persilangan Sapi Onggole dengan sapi setempat.
Sapi Onggole/Peranakan Onggole (PO) memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
a. Warna bulu putih dengan warna keabu-abuan pada bagian pinggul, leher, pundak dan sebagian kepala.
Keempat kaki bagian bawah tarsus dan karpus berwarna abu-abu kehitaman.
Kulit disekeliling mata, bulu mata, moncong, kuku kaki dan bulu cambuk ekor berwarna hitam.
b. Tanduknya pendek dan tumpul, pada yang betina lebih pendek dari pada jantan.
c. Kepala relatif pendek dengan profil melengkung, punuk besar mengarah ke leher, gelambir (lipatan- lipatan kulit) yang besar terdapat di bawah leher dan perut, kaki panjang dan kokoh.
3. Sapi madura berasal : Dari hasil persilangan sapi impor brahman dengan banteng yang telah dijinakkan.
Ciri-cirinya sebagai berikut:
Warna bulu :
Sapi jantan dan betina berwarna merah bata, bagian perut dan paha sebelah dalam berwarna
lebih terang, warna putih pada moncongnya, kaki bagian bawah serta ekor warna hitam.
Bentuk badan : Punuknya kecil.
Tanduk : Kecil, pendek dan melengkung dengan ujungnya mengarah ke depan.
Pada betina tanduk ini hampir tak nampak
Tanduk : Kecil, pendek dan melengkung dengan ujungnya mengarah ke depan.
Pada betina tanduk ini hampir tak nampak.
4. Sapi Simmental Tubuh sapi simmental sedang, kompak dan padat , warna bulu bervariasi dari merah gelap sampai kuning kecoklatan, sapi simmental baik yang jantan maupun betinanya bertanduk.
5. Sapi Limousin Sapi jenis ini bertubuh besar dan padat, warna kuning agak kelabu serta tidak bertanduk.
6. Sapi Brahman
Warna bulu : Bulu tipis dan berwarna putih atau kelabu.
Tanduk : Sapi jantan bertanduk, sedangkan
sapi betina tidak bertanduk.
Bentuk badan :
Kepala dan paha besar, berpunuk, telinga lebar
menggantung, gelambir mulai dari rahang bawah
sampai bagian ujung tulang dada bagian depan.
7. Sapi Brahman Cross Warna bulu :
Sapi jantan berwarna putih/abu-abu, sedang sapi
betina berwarna putih/abu-abu atau merah.
Tanduk : Sapi brahman cross tidak bertanduk.
Bentuk badan : Badan besar dan kepala relatif besar.
8. Sapi Aceh Sapi jenis ini terdapat di Provinsi Aceh, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Warna bulu :
Sapi berwarna coklat muda, coklat merah (merah
bata) coklat hitam, hitam dan putih kelabu , kulit
hitam memutih kearah ventral.
Bentuk badan :
Sapi Jantan dewasa berpunuk dan terlihat jelas. Sapi betina muda dan betina dewasa berpunuk kecil.
B. Sapi Perah Rumpun ternak sapi perah di Indonesia saat ini sebagian besar adalah :
rumpun Fries Holland (FH).
Sapi FH adalah : Sapi perah yang berasal dari
Belanda, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- warna belang hitam putih.
- pada dahi umumnya terdapat warna putih segitiga.
- kaki bagian bawah dan bulu ekor berwarna putih.
- tanduk menjurus ke depan.
C. Kerbau Rumpun/bangsa ternak kerbau
dibedakan menjadi 2 yaitu kerbau murrah, dan kerbau lumpur/lokal.
1. Kerbau Murah Kerbau jenis ini merupakan jenis kerbau perah yang sudah banyak dikembangkan di beberapa daerah seperti di Aceh, Sumatera Utara dan sebagainya.
Ciri-cirinya sebagai berikut:
- Warna hitam, ambing lebih nampak dari luar.
- Tanduk melingkar ke depan.
- Bentuk badan lebih kecil dari kerbau biasa.
2. Kerbau Lumpur/Lokal Kerbau jenis ini merupakan jenis kerbau yang umum terdapat di
Indonesia.
Kulit maupun bulu berwarna abu-abu, hitam.
Tanduk mengarah ke belakang, bentuk bulat panjang dengan bagian ujung yang meruncing serta membentuk setengah lingkaran.
Penggolongan umur ternak besar adalah : Sebagai
berikut:
1. Anak ternak adalah : Ternak yang berumur kurang dari 1 tahun.
2. Ternak muda adalah ternak yang berumur 1-2 tahun dan belum pernah kawin/melahirkan.
Jika ada ternak yang berumur 1
- 2 tahun dan sudah pernah kawin/melahirkan
maka dikategorikan sebagai ternak dewasa (2-4
tahun).
3. Ternak dewasa/tua adalah : Ternak yang berumur lebih dari 2 tahun, atau belum berumur
2 tahun tetapi sudah dikawinkan atau melahirkan.
Ternak tua (yang berumur 8 tahun dan lebih) pada kegiatan ini dimasukkan dalam kategori ternak dewasa.
Belum pernah melahirkan adalah ternak yang sampai dengan pada 1 Mei 2014 belum pernah melahirkan meskipun sudah cukup umur. mandul/majir adalah ternak betina yang mengalami gangguan pada fungsi reproduksi sehingga tidak dapat bunting.
Pernah melahirkan adalah : Ternak yang pada 1 Mei 2014 sudah pernah melahirkan.
Kawin suntik atau inseminasi buatan (IB) adalah :
Suatu cara atau teknik untuk memasukkan ma
ni (sperma atau semen) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin
betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut “ insemination gun”.
Anak ternak yang dilahirkan adalah : Ternak yang pada waktu dilahirkan menunjukkan tanda-tanda kehidupan walaupun pada 1 Mei 2014 anak ternak
tersebut sudah tidak ada lagi.
Jenis rumpun ternak :
A. Kambing
Rumpun/bangsa ternak kambing dibedakan menjadi 3 yaitu kambing kacang, etawa/ peranakan etawa (PE) dan persilangan kambing boer.
1. Kambing Kacang
adalah : Ternak kambing yang mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
Warna bulu : Bervariasi dari putih, campur
hitam, coklat atau hitam sama sekali.
Tanduk : Mengarah ke belakang dan membengkok keluar.
Bentuk badan : Hidung lurus, leher pendek, telinga pendek, berdiri tegak kedepan samping kepala kecil dan ringan.
2. Kambing Etawa/Peranakan Etawa (PE)
Warna bulu : Belang hitam, putih, merah, coklat dan kadang-kadang putih.
Tanduk : Kecil.
Bentuk badan : Muka cembung, daun telinga panjang dan terkulai ke bawah, bergelambir cukup besar, daerah belakang paha, ekor dan dagu berbulu panjang.
3. Persilangan Kambing Boe.
B. Domba
Rumpun/bangsa domba dibedakan menjadi beberapa yaitu.
1. Domba Ekor Gemuk
adalah domba yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
Warna : warna bulu putih
Tanduk : tidak bertanduk
Bentuk badan : ekor besar, lebar dan panjang. Bagian pangkal ekor membesar merupakan timbunan lemak, sedangkan bagian ujung ekor
kecil karena tidak terjadi penimbunan lemak.
2. Domba ekor tipis (domba gembel)
Domba ekor tipis dikenal sebagai domba asli Indonesia dan sering disebut Domba Gembel.
Ciri-ciri domba ekor tipis :
- Termasuk golongan domba berperawakan kecil, dengan berat badan domba jantan 30
- 40 kg dan domba betina 15
- 20 kg.
- Bulu wolnya gembel berwarna putih dominan dengan warna hitam di sekeliling mata, hidung, dan beberapa bagian tubuh lain.
- Ekornya tidak menunjukkan adanya desposisi lemak.
- Telinga umumnya medium sampai kecil dan sebagian berposisi menggantung.
- Domba jantan memiliki tanduk melingkar, sedangkan yang betina umumnya tidak bertanduk.
3. Domba garut/priangan Pada awalnya domba priangan atau domba garut ini berkembang
di Priangan (Jawa Barat).
Namun, saat ini domba garut sudah berkembang di seluruh pulau jawa khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Domba ini dipelihara selain sebagai domba potong atau domba pedaging, juga dipelihara sebagai domba aduan.
Ciri-ciri domba garut/priangan:
- Bertubuh besar dan lebar, lehernya kuat, dahi konveks.
-Domba priangan jantan memiliki tanduk besar dan kuat, melengkung ke belakang berbentuk spiral, dan pangkal tanduk kanan dan kiri hampir menyatu.
Sedangkan domba betina tidak memiliki tanduk, panjang telinga sedang, dan terletak di belakang
tanduk.
- Domba jantan mempunyai berat 40
- 80 kg, sedangkan betina 30
- 40 kg.
- Kadang
- kadang dijumpai adanya domba tanpa daun telinga.
C. Babi
Rumpun/bangsa ternak babi dibedakan menjadi 3 yaitu jenis babi ras, babi lokal, dan persilangan.
1. Babi Lokal
Misalnya babi bali, babi nias, babi krawang, babi sumba, babi toraja, dan babi manado.
2. Babi Ras Babi jenis ini merupakan jenis impor misalnya:
1.1. Berkshire:
Asal Inggris, warna hitam, totol putih, ada juga
yang merah, kaki dan kepala pendek, telinga
besar.
1.2. Chester White:
Asal USA (Pensilvania), warna putih.
1.3. Tamworth:
Asal Inggris/Irlandia, warna merah, coklat muda,
kepala dan muka panjang, telinga agak lebar.
1.4. Yorkshire:
Asal Inggris, warna putih, bentu k badan besar,
panjang, dan kaki pendek.
1.5. Sadleback:
Warna hitam dengan belang putih pada
punggung atas dekat pundak.
1.6. Hampshire:
Asal Sadleback, warna hitam, putih pada pundak
dan kaki depan mirip selendang.
1.7. VDL (Veredelde Duitse Landvarken) : Asal Jerman, telinga panjang, lebar dan jatuh.
1.8. VNL (Veredelde Neder Landselandvaken) : Asal Belanda, telinga berdiri.
3. Persilangan Merupakan hasil persilangan babi ras dengan babi lokal.
Penggolongan umur ternak kecil adalah sebagai berikut:
1. Anak ternak adalah ternak yang berumur kurang dari 6 bulan.
2. Ternak muda adalah ternak yang berumur 6-
12 bulan dan belum dikawinkan/melahirkan.
3. Ternak dewasa/tua adalah ternak yang berumur > 12 bulan atau belum ber-umur 12
bulan tetapi sudah dikawinkan atau melahirkan . Ternak kecil tua (yang berumur 6 tahun dan lebih) pada penelitian ini dimasukkan dalam kategori
ternak dewasa.
Kelinci potong merupakan kelinci yang diternakkan sebagai kelinci pedaging dengan produk utama adalah daging kelinci atau anakan.
Dikandangkan adalah : Pemeliharaan ternak dengan cara dikandangkan, pemberian pakan, obat -obatan dan sebagainya dilakukan di kandang.
Cara ini biasanya dilakukan agar penggemukan ternak dapat lebih intensif, karena jumlah dan komposisi pakan dapat diatur lebih baik, kesehatan ternak dapat lebih terjamin, bahaya penyakit bisa diketahui secara dini, dan keamanan ternak lebih baik.
Dilepas adalah : Pemeliharaan ternak dengan cara dilepas sepanjang hari, baik dalam areal pemeliharaan yang tertentu maupun bukan.
Dikandangkan dan dilepas adalah : Pemeliharaan ternak dengan cara sebagian waktu dikandangkan (biasanya pada malam hari), dan sebagian waktu yang lain.
dilepas (biasanya pada siang hari). Sebagian pemberian pakan dilakukan di kandang, dan sebagian lain merumput sendiri waktu dilepas.
Vaksinasi adalah : Usaha pencegahan terhadap penyakit ternak tertentu dengan memberikan/menyuntikkan vaksin (virus/kuman penyakit yang telah dilemahkan) untuk memberikan kekebalan tubuh ternak terhadap penyakit tersebut.
Pemberian vaksin secara teratur adalah : Memberikan vaksin terhadap ternak sesuai dengan umur dan jadwal yang berlaku/ditentukan.
Pemberian vaksin secara tidak teratur adalah :
Memberikan vaksin terhadap ternak hanya sewaktu- waktu atau karena ada program mantri hewan untuk memberikan vaksin terhadap seluruh ternak.
Jenis Penyakit ternak:
Brucellosis (penyakit penyebab keguguran), adalah : Penyakit ternak menular pada hewan yang disebabkan oleh bakteri brucella abortus
, yang dapat menyerang sapi, domba, kambing, babi, dan hewan/ternak lainnya. Penyakit ini dapat mengakibatkan terjadinya keguguran, gangguan reproduksi dan turunnya
produksi susu pada sapi perah.
Pada sapi , penyakit ini dikenal sebagai penyakit
“keluron” atau penyakit “bang”.
Tanda-tanda brucellosis pada sapi :
- Demam dan keguguran (keluron). Keguguran biasanya terjadi pada kebuntingan berumur 5
- 8 bulan
- Keguguran dapat terjadi satu, dua atau tiga kali kemudian memberikan kelahiran normal (kemajiran yang bersifat sementara).
- Kemajiran yang menetap
- Keluarnya cairan yang bersifat infeksius karena mengandung bakteri brucella.
- Kadang-kadang tidak keguguran tetapi engalami
retensio plasenta (plasenta tidak keluar dalam 12 jam setelah beranak), radang ambing (mastitis),
bengkak air(hygroma) pada lutut, produksi susu menurun, pada ternak jantan terjadi peradangan pada buah zakar (orchitis) dan anak buah zakar
(epididymitis).
Anthraks adalah : Penyakit yang disebabkan oleh bakteri bacillus anthracic yang bentuknya panjang dan terbungkus kapsul.
Gejalanya antara lain:
- Suhu tubuh biasanya tinggi , akan tetapi sesudah 3 hari turun menjadi dingin.
- Nafsu makan hilang sama sekali
- Pada awalnya, ternak sulit buang kotoran, tetapi kemudian menjadi diare, kotoran bercampur air, biasanya juga darah.
- Kadang-kadang darah juga keluar dari mulut, lubang hidung, dan vulva.
Demam susu (milk fever) merupakan penyakit akibat hipokalsemia pada sapi perah yang berproduksi susu tinggi (di atas 20 liter).
Tanda-tandanya adalah :
- Serum darah normal kadar kalsium sekitar 90
- 100 ug, sedangkan dalam
keadaan sakit defisien bisa terjadi di bawah 50 ug,
- tidak bisa buang air kecil dan besar, gemetar pada otot muka dan kaki,
- sapi berjalannya menjadi tidak terkontrol dan akhirnya jatuh serta sulit kembali.
Tahap berikutnya sapi menjadi berbaring dan dengan dada menyentuh tanah, kepala ditaruh diatas bahu.
- Anorexia (muntah). Kembung perut (bloat)
adalah : Keadaan rumen (perut pertama) yang
mengembang, membesar akibat kelebihan gas yang tak bisa cepat keluar.
Gejalanya antara lain:
- Lambung pada sebelah kiri atas membesar dan kencang.
- Bagian rumen bila dipukul dengan jari berbunyi seperti drum akibat rentangan perut yang begitu kencang.
- Pernapasan terganggu dan bekerja berat, demikian pula kontraksi rumen yang sangat kuat.
Cacingan adalah : Penyakit yang paling banyak menyerang kambing.
Jenis cacing yang sering menginfeksi domba dan kambing adalah cacing bulat dan cacing pita.
Gejalanya antara lain:
- Domba dan kambing yang terserang cacing menjadi kurus, lemah dan pucat.
- Bulunya agak berdiri atau kusam (tidak mengkilap).
- Kotoran encer atau mencret.
- Nafsu makan berkurang.
- Pembekakan pada daerah rahang.
- Kotoran banyak mengandung telur cacing
-Perut membesar (buncit).
Lainnya adalah : Penyakit selain yang disebutkan di atas misalnya penyakit kudis dan kurap, dan lainnya.
Jenis penyakit untuk Unggas:
Pes ayam/tetelo/newcastle disease(ND)
adalah : Penyakit menular yang dapat
menyebabkan kematian tinggi pada ternak ayam.
Gejalanya antara lain:
- Mula
- mula diawali dengan gangguan pernafasan, paruh terbuka, batuk, bersin dan bunyi nafas mengorok.
- Nafsu makan hilang/tidak mau makan, tapi nafsu minum bertambah.
- Pada anak ayam tampak lesu dan cenderung berkumpul di bawah sumber panas atau dibawah sayap induknya.
- Kotoran/tinja cair, berwarna hijau
- hijauan atau kekuning
- kuningan.
- Pada ayam yang sudah bertelur, produksinya bisa berhenti.
- Untuk tahap selanjutnya gejala syaraf umumnya muncul, tubuh gemetar, kepala memutar ke
bawah atau ke atas dan diikuti dengan kelumpuhan.
Pilek (snot) juga dikenal sebagai penyakit influensa ayam. Umumnya terjadi
menjelang pergantian musim hujan atau sebaliknya atau pada kondisi kandang
yang dingin dan lembab.
Penyebab penyakit ini adalah :
bakteri haemophilus gallinarum, dan menyerang ayam semua umur.
Gejalanya antara lain:
- Keluar cairan dari hidung, bersin
- bersin, bengkak
- bengkak pada lubang hidung dari sekitar mata.
- Nafsu makan turun.
- Produksi telur menurun.
Flu burung atau flu unggas (Bird Flu, Avian influenza) adalah : Suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dan ditularkan oleh unggas.
Penyakit flu burung yang disebabkan oleh virus avian infuenza jenis H5N1 pada unggas.
Sumber virus diduga berasal dari migrasi burung dan transportasi unggas yang terinfeksi.
Gejala flu burung pada unggas:
- Unggas mati mendadak dalam jumlah yang besar dengan atau tanpa gejala klinis.
- Unggas terlihat lemas, jengger bengkak berwarna biru atau berdarah dan bulu
– bulu berguguran.
- Kepala tertunduk.
- Kesulitan bernapas.
- Bengkak pada kepala dan kelopak mata.
- Pendarahan di kulit pada bagian yang tidak ditumbuhi bulu, terutama pada kaki.
- Penurunan jumlah telur yang dihasilkan.
- Diare, menggigil dan mengeluarkan air mata.
- Gelisah.
- Unggas seperti itik, angsa bisa terinfeksi tanpa menunjukkan gejala.
Berak kapur adalah : Jenis penyakit yang sangat ganas dan dapat tersebar luas dengan cepat.
Penyebab penyakit ini adalah : bakteri salmonellappullorum.
Gejalanya antara lain :
- Anak ayam bergerombol di bawah pemanas dengan mata tertutup dan sayap turun ke
bawah.
- Nafsu makan hilang.
- Kotoran berwarna putih, berbusa dan melekat pada bulu sekitar anus, badan lemas.
- Pada ayam dewasa yang sedang bertelur, produksi telur turun.
Gumboro adalah : Penyakit yang disebabkan oleh
virus yang agen penyakitnya sering disebut dengan nama Infectious Bursal Agent
(IBA).
Virus ini sangat infectious dan contagious, serta mampu bertahan hidup selama 16 minggu setelah penyakit dimusnahkan.
Gejala klinis penyakit:
1) Penyakit gumboro bentuk klasik, yang menyerang ayam usia 36 minggu.
a. Ayam tiba
- tiba sakit dan gemetar serta bulunya berdiri.
b. Ayam terlihat sangat lesu, lemah, dan malas bergerak.
c. Diare yang berwarna putih dan daerah sekitar kloaka kotor.
d. Ginjal mengalami pembengkakan dengan warna putih keabu-abuan,
e. Hati membesar dan terjadi perdarahan pada urat daging.
2) Penyakit gumboro bentuk subklinis, yang menyerang ayam usia 1-21 hari.
Penyakit gumboro bentuk ini tidak disertai gejala- gejala klinis.
Penyakit ini m
engakibatkan kerusakan total pada sistem kekebalan pada ayam.
Lainnya : Adalah selain yang di atas misalnya berak darah, kolera ayam (fowlcholera), dll.
Pengobatan adalah : Usaha menyembuhkan ternak yang sedang sakit dengan menggunakan obat tertentu sesuai dengan penyakitnya.